Minggu, 21 Oktober 2012

Strategi Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Bayi



Menurut WHO terdapat 4 (empat) prong yang perlu diupayakan untuk mencegah terjadinya penularan HIV dari ibu ke bayi, meliputi:
  1. Mencegah terjadinya penularan HIV pada perempuan usia reproduksi
  2. Mencegah kehamilan yang tidak direncanakan pada ibu HIV positif
  3. Mencegah terjadinya penularan HIV dari ibu hamil HIV positif ke bayi yang dikandungnya
  4. Memberikan dukungan psikologis, sosial dan perawatan kepada ibu HIV positif beserta bayi dan keluarganya.

Epidemiologi Tuberkulosis



 Masalah Tuberkulosis

Diperkirakan sekitar sepertiga penduduk dunia telah terinfeksi oleh Mycobacterium tuberkulosis. Pada tahun 1995, diperkirakan ada 9 juta pasien TB baru dan 3 juta kematian akibat TB diseluruh dunia.  Diperkirakan 95% kasus TB dan 98% kematian akibat TB didunia, terjadi pada negara-negara berkembang. Demikian juga, kematian wanita akibat TB lebih banyak dari pada kematian karena kehamilan, persalinan dan nifas.

INDIKATOR PROGRAM TB

a.        Angka Penjaringan Suspek
Adalah jumlah suspek yang diperiksa dahaknya diantara 100.000 penduduk pada suatu wilayah tertentu dalam 1 tahun. Angka ini digunakan untuk mengetahui upaya penemuan pasien  dalam suatu wilayah tertentu, dengan memperhatikan kecenderungannya dari waktu ke waktu (triwulan/tahunan)

Rumus:

Jumlah suspek yg diperiksa

X  100.000

Jumlah penduduk

Jumlah suspek yang diperiksa bisa didapatkan dari buku daftar suspek (TB .06)
UPK yang tidak mempunyai wilayah cakupan penduduk, misalnya rumah sakit, BP4 atau dokter praktek swasta, indikator ini tidak dapat dihitung.

Sabtu, 20 Oktober 2012

Gizi Buruk



Konsumsi gizi makanan pada seseorang dapat menentukan tercapainya tingkat kesehatan, atau sering disebut status gizi. Apabila tubuh berada dalam tingkat kesehatan gizi optimum, di mana jaringan jenuh oleh semua zat gizi, maka disebut status gizi optimum. Dalam kondisi demikian tubuh terbebas dari penyakit dan
mempunyai daya tahan tubuh yang setinggi-tingginya. Apabila konsumsi gizi makanan pada seseorang tidak seimbang dengan kebutuhan tubuh, maka akan terjadi kesalahan akibat gizi (malnutrition). Malmutrition ini mencakup kelebihan nutrisi/gizi disebut gizi lebih (overnutrition), dan kekurangan gizi atau gizi kurang (undernutrition).Banyak penyakit-penyakit atau gangguan-gangguan kesehatan akibat dari kelebihan atau kekurangan zat gizi. Salah satu penyakit akibat kekurang zat gizi adalah penyakit kurang kalori dan protei

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI

Faktor-faktor yang mempengaruhi Status Gizi ada dua yaitu penyebab langsung, dan tidak langsung. Penyebab langsung yaitu makanan anak dan penyakit infeksi. Timbulnya KEP tidak hanya disebabkan karena kurangnya konsumsi makanan tetapi juga disebabkan oleh penyakit. Anak yang mendapat makanan cukup tetapi sering terserang diare atau demam dapat menderita KEP. Sebaliknya anak yang tidak cukup makanan, daya tahan tubuh akan melemah, mudah terserang infeksi, kurang nafsu makan dan akhirnya KEP.
(Soekirman, 1999/2000). Kekurangan Energi Protein walaupun masih ringan mempunyai pengaruh negatif terhadap daya tahan tubuh anak terhadap infeksi, dan infeksi derajat apapun dapat memperburuk
keadaan gizi anak (Depkes RI, 1999, Syamsianah, 2004)

Pengukuran Status Gizi


 Antropometri sebagai indikator status gizi dapat dilakukan dengan mengukur beberapa parameter. Parameter adalah ukuran tunggal dari tubuh manusia, antara lain : umur, berat badan, tinggi badan, lingkar lengan atas, lingkar kepala, lingkar dada, lingkar pinggul dan tebal lemak bawah kulit (Supariasa, 2001).
Faktor umur sangat penting dalam penentuan status gizi (Supariasa, 2001), walau ada sebagian yang tidak terpaut dengan umur dengan keuntungan dan kerugian masing-masing. Selain sebagai pembagi dalam beberapa ukuran antropometri, sebagaimana yang diingatkan oleh Waterlow (1984) pengetahuan tentang umur juga sangat berguna untuk membagi kelompok anak dalam menganalisis dan menafsir data antropometri (Satoto, 1990).

Minggu, 14 Oktober 2012

PENGELOLAAN SAMPAH

A. Pengamanan Limbah Padat

Berbagai akibat kurangnya perhatian dalam pengelolaan sampah sejak sampah dihasilkan sampai pembuangan akhir sangat merugikan kesehatan masyarakat secara langsung maupun sebagai akibat menurunnya kualitas lingkungan.

Akibat dampak tersebut dapat berupa :

1. Kemerosotan mutu lingkungan yang dapat mengganggu atau menimbulkan kelahan masyarakat dan 
        masalah kesehatan antara lain :
- Tingginya angka kepadatan vektor penyakit (lalat, tikus, nyamuk, kecoa dan lain-lain)
- Pencemaran terhadap udara, tanah dan air 
- Rendahnya nilai-nilai estitika 

PENGELOLAAN LIMBAH RUMAH TANGGA

A. Persyaratan Umum
Persyaratan umum yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan sistem pengolahan limbah cair rumah tangga adalah sebagai berikut :
a. Biaya meliputi investasi, pengoperasian dan pemeliharaan
b. Kondisi tanah
c. Perkiraaan penggunaan air yang dipergunakan
d. Lokasi danukuran lahan
e. Topografi
f. Muka air tanah
g. Lokasi sumur dan sumber air tanah yang lain
h. Kemampuan untuk mememlihara penggunaaan sarana yang akan datang