Minggu, 08 Juni 2014

INTERPRESTASI PEMERIKSAAN LEUKOSIT

Leukosit (sel darah putih)
Nilai normal : 3200 – 10.000/mm3 SI : 3,2 – 10,0 x 109/L

Deskripsi:
Fungsi utama leukosit adalah melawan infeksi, melindungi tubuh dengan memfagosit organisme asing dan memproduksi atau mengangkut/ mendistribusikan antibodi. Ada dua tipe utama sel darah putih:
• Granulosit: neutrofi l, eosinofi l dan basofi l
• Agranulosit: limfosit dan monosit
Leukosit terbentuk di sumsum tulang (myelogenous), disimpan dalam jaringan limfatikus (limfa, timus, dan tonsil) dan diangkut oleh darah ke organ dan jaringan. Umur leukosit adalah 13-20 hari. Vitamin, asam folat dan asam amino dibutuhkan dalam pembentukan leukosit. Sistem endokrin mengatur produksi,
penyimpanan dan pelepasan leukosit. Perkembangan granulosit dimulai dengan myeloblast (sel yang belum dewasa di sumsum tulang), kemudian berkembang menjadi promyelosit, myelosit (ditemukan di sumsum tulang), metamyelosit dan bands (neutrofi l pada tahap awal kedewasaan), dan akhirnya, neutrofi Perkembangan limfosit dimulai dengan limfoblast (belum dewasa) kemudian berkembang menjadi
prolimfoblast dan akhirnya menjadi limfosit (sel dewasa). Perkembangan monosit dimulai dengan monoblast (belum dewasa) kemudian tumbuh menjadi promonosit dan selanjutnya menjadi monosit (sel dewasa).


Implikasi klinik:

  • Nilai krisis leukositosis: 30.000/mm3. Lekositosis hingga 50.000/mm3 mengindikasikan gangguan di luar sumsum tulang (bone marrow). Nilai leukosit yang sangat tinggi (di atas 20.000/mm3) dapat disebabkan oleh
  • leukemia. Penderita kanker post-operasi (setelah menjalani operasi) menunjukkan pula peningkatan leukosit walaupun tidak dapat dikatakan infeksi.
  • Biasanya terjadi akibat peningkatan 1 tipe saja (neutrofi l). Bila tidak ditemukan anemia dapat digunakan untuk membedakan antara infeksi dengan leukemia
  • Waspada terhadap kemungkinan leukositosis akibat pemberian obat.
  • Perdarahan, trauma, obat (mis: merkuri, epinefrin, kortikosteroid), nekrosis, toksin, leukemia dan keganasan adalah penyebab lain leukositosis.
  • Makanan, olahraga, emosi, menstruasi, stres, mandi air dingin dapat meningkatkan jumlah sel darah putih
  • Leukopenia, adalah penurunan jumlah leukosit <4000/mm3. Penyebab leukopenia antara lain:
1. Infeksi virus, hiperplenism, leukemia.
2. obat (antimetabolit, antibiotik, antikonvulsan, kemoterapi)
3. Anemia aplastik/pernisiosa
4. Multipel mieloma
  • Prosedur pewarnaan: Reaksi netral untuk netrofi l; Pewarnaan asam untuk eosinofi l; Pewarnaan basa untuk basofi l
  • Konsentrasi leukosit mengikuti ritme harian, pada pagi hari jumlahnya sedikit, jumlah tertinggi adalah pada sore hari
  • Umur, konsentrasi leukosit normal pada bayi adalah (6 bulan-1 tahun) 10.000-20.000/mm3 dan terus meningkat sampai umur 21 tahun
  • Manajemen neutropenia disesuaikan dengan penyebab rendahnya nilai leukosit
1) Neutrofi l
Nilai normal: Segment : 36% - 73% SI unit : 0,36 – 0,73
Bands : 0% - 12% SI unit : 0,00 – 0,12

Deskripsi
Neutrofi l adalah leukosit yang paling banyak. Neutrofi l terutama berfungsi sebagai pertahanan terhadap invasi mikroba melalui fagositosis. Sel ini memegang peranan penting dalam kerusakan jaringan yang berkaitan dengan penyakit noninfeksi seperti artritis reumatoid, asma dan radang perut.

Implikasi klinik:
  • Neutrofi lia, yaitu peningkatan persentase neutrofi l, disebabkan oleh infeksi bakteri dan parasit, gangguan metabolit, perdarahan dan gangguan myeloproliferatif
  • Neutropenia yaitu penurunan persentase neutrofi l, dapat disebabkan oleh penurunan produksi neutrofil, peningkatan kerusakan sel, infeksi bakteri, infeksi virus, penyakit hematologi, gangguan hormonal dan infeksi berat.
  • Shift to left atau peningkatan bands (sel belum dewasa) terjadi ketika neurofi l muda dilepaskan kedalam sirkulasi. Hal ini disebabkan oleh infeksi, obat kemoterapi, gangguan produksi sel (leukemia) atau perdarahan.
  • Shift of the right atau peningkatan segment (sel dewasa) terjadi pada penyakit hati, anemia megalobastik karena kekurangan B12 dan asam folat, hemolisis, kerusakan jaringan, operasi, obat (kortikosteroid)
  • Peningkatan jumlah neutrofi l berkaitan dengan tingkat keganasan infeksi.
  • Derajat neutrofi lia sebanding dengan jumlah jaringan yang mengalami infl amasi.
  • Jika peningkatan neutrofi l lebih besar daripada peningkatan sel darah merah total mengindikasikan infeksi yang berat.
  • Pada kasus kerusakan jaringan dan nekrosis (seperti: kecelakaan, luka bakar, operasi), neutrofi lia terjadi akibat peningkatan zat neutrofi lik atau mekanisme lain yang belum diketahui.

Faktor pengganggu
  • Kondisi fi siologi seperti stres, senang, takut, marah, olahraga secara sementara menyebabkan peningkatan neutrofi l.
  • Wanita yang melahirkan dan menstruasi dapat terjadi neutrofi lia
  • Pemberian steroid: puncak neutrofi lia pada 4 hingga 6 jam dan kembali normal dalam 24 jam (pada infeksi parah, neutrofi lia tidak terjadi)
  • Paparan terhadap panas atau dingin yang ekstrim
Umur:
– Anak-anak merespon infeksi dengan derajat leukositosis neutrofi lia yang lebih besar dibandingkan dewasa
– Beberapa pasien lanjut umur merespon infeksi dengan derajat netrofi l yang lemah, bahkan ketika terjadi infeksi parah

  • Resistensi – Orang pada semua kisaran umur dalam kondisi kesehatan lemah tidak merespon dengan neutrofi lia yang bermakna
  • Myelosupresif kemoterapi
Hal yang harus diwaspadai Agranulositosis (ditandai dengan neutropenia dan leukopenia) sangat berbahaya dan sering berakibat fatal karena tubuh tidak terlindungi terhadap mikroba. Pasien yang mengalami agranulositosis harus diproteksi terhadap infeksi melalui teknik isolisasi terbalik dengan penekanan pada teknik pencucian tangan.

2) Eosinofi l
Nilai normal : 0% - 6%
Deskripsi
Eosinofi l memiliki kemampuan memfagosit, eosinofi l aktif terutama pada tahap akhir infl amasi ketika terbentuk kompleks antigen-antibodi. Eosinofil juga aktif pada reaksi alergi dan infeksi parasit sehingga peningkatan nilai eosinofi l dapat digunakan untuk mendiagnosa atau monitoring penyakit.

Implikasi klinik:
• Eosinofi lia adalah peningkatan jumlah eosinofi l lebih dari 6% atau jumlah absolut lebih dari 500. Penyebabnya antara lain: respon tubuh terhadap neoplasma, penyakit Addison, reaksi alergi, penyakit
collagen vascular atau infeksi parasit.
• Eosipenia adalah penurunan jumlah eosinofi l dalam sirkulasi. Eosipenia dapat terjadi pada saat tubuh merespon stres (peningkatan produksi glukokortikosteroid).
• Eosinofi l cepat hilang pada infeksi pirogenik
• Jumlah eosinofi l rendah pada pagi hari dan meningkat pada sore hari hingga tengah malam.
• Eosinofi lia dapat disamarkan oleh penggunaan steroid dan dapat meningkat dengan L-triptofan.

Faktor pengganggu
  • Ritme harian: jumlah eosinofi l normal terendah pada pagi hari, lalu meningkat dari siang hingga setelah tengah malam. Karena itu, jumlah eosinofi l serial seharusnya berulang pada waktu yang sama setiap hari.
  • Situasi stres, seperti luka, kondisi pasca operasi, tersengat listrik menyebabkan penurunan eosinofi Setelah pemberian kortikosteroid, eosinofi l menghilang.
  • Hal yang harus diwaspadai Eosinofi l dapat tertutup oleh penggunaan steroid. Berikan perhatian pada pasien yang menerima terapi steroid, epinefrin, tiroksin atau prostaglandin.

3) Basofi l
Nilai normal : 0% - 2%
Deskripsi:
Fungsi basofi l masih belum diketahui. Sel basofi l mensekresi heparin dan histamin. Jika konsentrasi histamin meningkat, maka kadar basofi l biasanya tinggi. Jaringan basofi l disebut juga mast sel.

Implikasi klinik :
  • Basofi lia adalah peningkatan basofi l berhubungan dengan leukemia granulositik dan basofi lik myeloid metaplasia dan reaksi alergi
  • Basopenia adalah penurunan basofi l berkaitan dengan infeksi akut, reaksi stres, terapi steroid jangka panjang.

4) Monosit
Nilai normal : 0%-11%
Deskripsi:
Monosit merupakan sel darah yang terbesar. Sel ini berfungsi sebagai lapis kedua pertahanan tubuh, dapat memfagositosis dengan baik dan termasuk kelompok makrofag. Manosit juga memproduksi interferon

mplikasi klinik:
  • Monositosis berkaitan dengan infeksi virus, bakteri dan parasit tertentu serta kolagen, kerusakan jantung dan hematologi.
  • Monositopenia biasanya tidak mengindikasikan penyakit, tetapi mengindikasikan stres, penggunaan obat glukokortikoid, myelotoksik dan imunosupresan.

5) Limfosit
Nilai normal : 15% - 45%
Deskripsi:
Merupakan sel darah putih yang kedua paling banyak jumlahnya. Sel ini kecil dan bergerak ke daerah infl amasi pada tahap awal dan tahap akhir proses infl amasi. Merupakan sumber imunoglobulin yang penting dalam respon imun seluler tubuh. Kebanyakan limfosit terdapat di limfa, jaringan limfatikus dan nodus limfa. Hanya 5% dari total limfosit yang beredar pada sirkulasi.

Implikasi klinik:
• Limfositosis dapat terjadi pada penyakit virus, penyakit bakteri dan gangguan hormonal
• Limfopenia dapat terjadi pada penyakit Hodgkin, luka bakar dan trauma.
• Virosites (limfosit stres, sel tipe Downy, limfosit atipikal) adalah tipe sel yang dapat muncul pada infeksi      jamur, virus dan paratoksoid, setelah transfusi darah dan respon terhadap stres.
• Perubahan bentuk limfosit dapat digunakan untuk mengukur histokompabilitas.
• Jumlah absolut limfosit < 1000 menunjukkan anergy.

Faktor pengganggu
  • Limfositosis pada pediatri merupakan kondisi fi siologis pada bayi baru lahir yang meliputi peningkatan sel darah putih dan limfosit yang nampak tidak normal yang dapat keliru dengan keganasan sel
  • Olahraga, stres emosional dan menstruasi dapat menyebabkan peningkatan limfositosiS


Tidak ada komentar:

Posting Komentar