Sabtu, 21 Juli 2012

Hipotermi Pada Bayi


a.   Pengertian
Hypotermia adalah penurunan suhu tubuh dibawah 36,5 ºC atau lebih rendah. Hypotermia ini dapat disebabkan oleh lingkungan yang dingin atau bayi dalam keadaan basah atau tidak berpakaian. Akibat dari hypotermia adalah bayi akan mengalami stress dingin (”cold stress”).
         Hypotermia ada dua bagaian yaitu :
1.      Hypotermia sedang (apabila seluruh tubuh bayi teraba dingin, suhu tubuh 32ºC-36ºC
2.      Hypotermia berat (apabila suhu tubuh bayi < 32ºC)

Untuk mencegah terjadinya serangan dingin, setiap bayi lahir harus segera dikeringkan dengan handuk yang kering dan bersih. Mengeringkan tubuh bayi harus dilakukan dengan cepat mulai dari kepala dan kemudian seluruh tubuh bayi. Setelah tubuh bayi kering, segera bungkus dengan selimut, bayi diberi topi atau penutup kepala, kaus dan tangan kaki. Selanjutnya bayi diletakkan dengan telungkup diatas dada ibu untuk mendapatkan kehangatan dari dekapan ibu. Penilaian derajat vitalitas bayi segera lahir hendaknya dilakukan dibawah lampu agar terang dan sinar lampu dapat memanasi tubuh bayi. Sebaiknya menunda memandikan bayi bayi baru lahir sampai suhu tubuh bayi stabil untuk mencegah terjadinya serangan dingin.
Ø  Pada bayi baru lahir sehat, yaitu lahir cukup bulan, berat badan lahir >2500 gram, langsung menangis kuat, maka memendikan bayi ditunda selama 24 jam setelah melahirkan, pada saat memandikan bayi gunakan air hangat.
Ø  Pada bayi baru lahir dengan resiko, keadaan umum bayi lemah atau bayi dengan berat badan lahir <2500 gram,. Sebaiknya bayi jangan dimandikan, ditunda beberapa hari sampai keadaan umum bayi membaik, yaitu bila suhu tubuh bayi stabil aau bayi sudah lebih kuat atau sudah dapat menghisap ASI dengan baik.
      Disamping sebagai sutau gejala, hypotermi dapat merupakan awal penyakit yang berakhir dengan kematian. Hypotermi menyebabkan terjadinya penyempitan pembuluh darah, yang mengakibatkan terjadinya metabolik anaerob, meningkatkan kebutuhan oksigen, mengakibatkan hipotermi dan berlanjut dengan kematian.
Mekanisme kehilangan panas pada bayi adalah :
·      Radiasi
Yaitu dari objek ke panas bayi, contoh timbangan bayi tanpa panas
·      Evaporasi
Yaitu karena penguapan cairan yang menguap pada kulit bayi, contoh air ketuban pada tubuh bayi baru lahir tidak cepat dikeringkan
·      Konduksi
Yaitu panas tubuh bayi diambil oleh suatu permukaan yang melekat di tubuh abyi, contoh pakaian bayi yang basah tidak cepat diganti
·      Konveksi
Yaitu penguapan dari tubuh bayi ke udara, contoh angin disekitar tubuh bayi

b.   Penyebab
1.   Penyebab utama adalah kurang pengetahuan akan pentingnya mengeringkan bayi. Seharusnya pada bayi baru lahir dilakukan hal sebagai berikut :
a.    Kontak langsung dengan kulit ibu (skin to skin contact)
b.   Membungkus bayi agar tetap hangat
c.    Menyediakan ruangan/tempat yang hangat untuk meletakkan bayi
2.   Penyebab yang dianggap beresiko untuk terjadinya hypotermia adalah :
a.    Faktor lingkungan
§  Bayi yang dilahirkan dalam ruangan ber-AC
§  Suhu tubuh bayi yang tidak terjaga selama perjalanan rujukan
§  Bayi dipisahkan degan ibunya segera setelah lahir
b.   Syok
§  Dehidrasi
§  Infeksi
§  Perdarahan
§  Obstruksi usus
§  Trauma
c.    Gangguan susunan syaraf pusat
Hypoteria dapat mencerminkan gangguan berat terhadap susunan saraf pusat, terutama jika disebabkan mekanisme pengaturan suhu sentral pada daerah hipotalamik.
§  Infark atau perdarahan intrakranial
§  Trauma
§  Asfiksia berat
§  Tumor
ü Kraniofaringioma
ü Astrositoma
§  Malforasi serebral
ü Anensefali
ü Tidak adanya corpus callosum congenital (sindrom shapriso)
d.   Infeksi
§  Meningitis
§  Ensefalitis
§  Sepsis
e.    Gangguan endokrin-metabolik
§  Penyakit Addison
§  Hipotiroidisme
§  Hipopitutarisme
§  Hipoglikemia
§  Asiduria amino/organik
f.    Kurang gizi energi-protein
Pada anak-anak dengan kwashiorkor, suhu tubuh dapat menurun dibawah 35ºC walaupun suhu lingkungan tinggi
g.   Obat-obatan, seperti alkohol, narkotika, barbiturate, fenotiazin, atropine atau overdosis asetaminofen

h.   Aneka kausa
§  Disotonomia familial
Merupakan gangguan tosomal-resesif, terutama terjadi pada orang keturunan yahudi. Disamping perubahan pengaturan suhu tubuh, penurunan atau tidak adanya lakrimasi, keadaan emosi labil, indiferensi relatif terhadap nyeri, hipertensi postural dan koordinasi otot yang buruk.
§  Sindrom Menkes Kinky-Hair
Biasanya gejala timbul pada beberapa bulan pertama kehidupan, seperti kejang motorik utama, hambatan perkembangan dan rambut kusut, pendek, kasar.
§  Intoksikasi air
Bayi yang diberikan susu formula encer tidak sebagaimana mestinya dapat mengalami kejang.

c.    Tanda dan gejala
1.   Tanda-tanda hypotermia bayi baru lahir
a.    Bayi tidak mau menyusui/minum
b.   Bayi tampak mengantuk atau lesu
c.    Tubuh bayi teraba dingin
d.   Dalam keadaan berat, denyut jantung menurun dan kulit bayi mengeras
2.   Tanda-tanda klinis awal stress dingin adalah :
a.    Kaki teraba dingin
b.   Kemampuan mengisap lemah
c.    Aktivitas berkurang-letargi
d.   Tangisan lemah
e.    Jika hipotermia berlanjut akan timbul cidera dingin (”cold injury”)
3.   Tanda-tanda cidera dingin adalah :
a.    Bayi letargi
b.   Pernafasan lambat
c.    Pernafasan tidak teratur
d.   Bunyi jantung lambat
e.    Selanjutnya mungkin timbul hipoglikemia dan asidosis metabolisme
Kejadian ini merupakan resiko kematian bayi
4.   Tanda-tanda stadium lanjut akibat hipotermia dalah :
a.    Muka, ujung kaki dan tangan bayi berwarna merah terang (bright-red)
b.   Bagian tubuh bayi lainnya pucat
c.    Mungkin terjadi sklerema, yaitu kulit mengeras dan menjadi lemah
d.   Cidera timbul terutama pada punggung dan ekstermitas (dapat juga mengenai seluruh tubuh)

d.   Penatalaksanaan
Prinsip dasarnya mengembalikan suhu tubuh bayi dengan berbagai cara diantaranya adalah sebagai berikut :
1.      Segera hangatkan bayi dibawah pemancar panas yang telah dinyalakan sebelumnya. Bila mungkin masukkan kedalam inkubator atau ruangan hangat.
2.      Ganti baju yang dingin/basah, beri pakaian yang hangat, pakai topi dan selimut hangat
3.      Hindari paparan panas yang berlebihan dan posisi bayi sering dirubah
4.       Bila ada ibu/pengganti ibu, anjurkan menghangatkan bayi melakukan kontak kulit dengan kulit atau dengan metode kangguru
5.       Periksa kadar glukosa darah, bila kurang 45 mg/dl (2,6 mmol/l), tangani hipotermi dengan cara berikan ASI sedikit tapi sering. Bila tidak dapat mengisap berikan infus glukosa 10% (60-80 ml/kg BB/hari)
6.      Periksa suhu tubuh bayi setiap jam, bila suhu naik 0,5ºC/jam, berarti usaha menghangatkan berhasil, lanjutkan memeriksa suhu setiap 2 jam
7.      Bila suhu tidak naik atau naik terlalu pelan, kurang dari 0,5ºC/jam, cari tanda sepsis
8.      Periksa juga suhu alat yang dipakai atau suhu ruangan setiap jam
9.      Setelah suhu tubuh bayi normal, maka :
a.    Lanjutkan perawatan lanjutan untuk bayi
b.   Pantau bayi 12 jam kemudian, ukur suhunya setiap 3 jam sekali
10.  Bila suhu tetap dalam batas normal dan bayi dapat minum dengan baik dan tidak ada masalah lain, bayi dapat dipulangkan dan nasehati ibu cara menghangatkan bayi dirumah

Penanganan hipotermi pada bayi baru lahir :
§  Segera menghangatkan bayi di dalam inkubator atau melalui penyinaran lampu
§  Dengan cara paling sederhana, yaitu meletakkan bayi telungkup di dada ibu agar terjadi kontak kulit langsung antara ibu dengan bayi (tubuh ibu dan bayi harus berada dalam satu pakaian agar bayi hangat)
§  Bila tubuh bayi masih dingin, gunakan selimut atau kain hangat yang disetrika terlebih dahulu untuk menutupi tubuh bayi dan ibu, lakukan berulang kali sampai tubuh bayi hangat
§  Biasanya bayi hipotermi menderita hipoglikemia, sehingga bayi harus diberi ASI sedikit-sedikit dan sesering mungkin. Bila bayi tidak menghisap, beri infus glukosa 10% sebanyak 60-80 ml/kg per hari