Kamis, 19 Juli 2012

LABIOPLATOSCIZIS


Merupakan kelainan yang terjadi pada daerah mulut, palato skizis (sumbing palatum), labioskizis (sumbing pada bibir) yang terjadi akibat gagalnya jaringan lunak (struktur tulang) untuk menyatu selama proses embrio.

b.      Etiologi
*      Belum diketahui dengan pasti  ( Un Know )
*      Kombinasi antara faktor genetik dan faktor lingkungan seperti :
*      Obat-obatan
*      Penyakit atau infeksi yang diderita ibu saat mengandung
*      Konsumsi minuman beralkohol
*      Merokok saat masa kehamilan
*      Memiliki saudara kandung atau orang tua yang juga menderita kelainan ini
*      Kekurangan asam folat

c.       Klasifikasi Labiosciziz
1.      Unilateral Incomplete (Cleft lip tanpa disertai cleft palate )
Apabila celah sumbing terjadi hanya di salah satu sisi bibir dan tidak memanjang hingga ke  hidung
2.   Unilateral Complete (Cleft palate tanpa disertai cleft lip)
Apabila celah sumbing terjadi hanya di salah satu sisi bibir dan memanjang hingga ke hidung
3.      Bilateral Complete (Cleft lip  disertai dengan cleft palate )
Apabila celah sumbing terjadi di kedua sisi bibir dan memanjang hingga ke  hidung

d.      Komplikasi

1.      Gangguan bicara
2.      Gangguan Pendengaran
3.      Aspirasi
4.      Terhambat tumbuh kembang anak

e.       Penatalaksanaan

         Posisi bayi jangan terlentang tapi kepala bayi harus ditegakkan sedikit
         Berikan makan / minum dengan menggunakan sendok / pipet
         Jaga jangan sampai makanan tertelan ke paru-paru
         Rujuk bayi untuk mendapatkan penanganan selanjutnya

1.      Tahap sebelum operasi
*      Ketahanan tubuh bayi menerima tindakan operasi
*      Patokan yang biasa dipakai adalah rule of ten meliputi :
Ø  berat badan lebih dari 10 pounds atau sekitar 4-5 kg
Ø  Hb lebih dari 10 gr %
Ø  Usia lebih dari 10 minggu
*      Jika bayi belum mencapai rule of ten nasehat harus diberikan pada orang tua agar kelainan dan komplikasi yang terjadi tidak bertambah parah. Misalnya : Cara memberi minum
*      Celah pada bibir harus direkatkan dengan menggunakan plester khusus non alergenik

2.      Tahap sewaktu operasi
*      Kesiapan tubuh si bayi menerima ahli bedah
*      Usia optimal untuk operasi bibir sumbing (labioplasty) adalah usia 3 bulan
*      Operasi untuk langit-langit (palatoplasty) optimal pada usia 18 – 20 bulan
*      Operasi yang dilakukan sesudah usia 2 tahun speech teraphy
*      Bila gusi juga terbelah (gnatoschizis) kelainannya menjadi labiognatopalatoschizis, koreksi untuk gusi dilakukan pada saat usia 8 – 9 tahun bekerja sama dengan dokter gigi ahli ortodonsi
3.      Tahap setelah operasi
*      Tergantung dari tiap-tiap jenis operasi yang dilakukan
*      Dokter bedah yaitu instruksi pada orang tua pasien. Misalnya :
  Setelah operasi bibir sumbing luka bekas operasi dibiarkan terbuka
  tetap menggunakan sendok atau dot khusus

f.       Pencegahan
1.      Konsultasi dengan ahli bedah kosmetik
2.      Hindari konsumsi minuman beralkohol dan merokok pada masa kehamilan.
3.      Konsumsi asam folat 400 mikrogram setiap harinya selama 6 bulan sebelum konsepsi dan selama dua bulan pertama kehamilan
4.      Memperhatikan konsumsi obat-obatan yang dapat meningkatkan resiko terjadinya kelainan ini, yaitu obat anti epilepsi seperti phenytoin dan sodium valproate
5.      Tablet steroid dan obat methotrexate kanker dan penyakit peradangan tertentu

ATRESIA ESOPHAGUS

Merupakan kelainan esofagus (kerongkongan) yang tidak terbentuk secara sempurna kerongkongan menyempit atau buntu, tidak tersambung dengan lambung sebagaimana mestinya.

1.      Etiologi
*      Unknow
*        Kegagalan pembentukan
*        Kerongkongan pada saat
*        Embrio
*        Faktor predisposisi

 INSIDEN
 Atresia esofagus dan fistula ditemuka pada 2-3 dari 10.000 bayi.

2.      GEJALA
*      Mengeluarkan ludah yang sangat banyak
*      Batuk atau tersedak setelah berusaha untuk menelan
*      Tidak mau menyusu
*      Sianosis (kulitnya kebiruan)

3.      DIAGNOSA
1.      Memasukkan selang nasogastrik
2.      Rontgen esofagus menunjukkan adanya kantong udara dan adanya udara di lambung serta  usus.

4.      PENATALAKSANAN
a.       Jika keadaan bayi stabil, dilakukan pembedahan untuk memperbaiki atresia dan menutup fistula.
b.      Sebelum pembedahan dilakukan, untuk mencegah pneumonia aspirasi, makanan bayi diberikan melalui infus dan pada kerongkongan bagian atas dipasang alat penghisap ludah agar tidak masuk ke paru-paru