Merupakan kelainan yang terjadi pada daerah mulut, palato skizis
(sumbing palatum), labioskizis (sumbing pada bibir) yang terjadi akibat
gagalnya jaringan lunak (struktur tulang) untuk menyatu selama proses embrio.
b.
Etiologi
Belum diketahui dengan pasti ( Un Know )
Kombinasi antara faktor genetik dan faktor lingkungan
seperti :
Obat-obatan
Penyakit atau infeksi yang diderita ibu saat mengandung
Konsumsi minuman beralkohol
Merokok saat masa kehamilan
Memiliki saudara kandung atau orang tua yang juga
menderita kelainan ini
Kekurangan asam folat
c.
Klasifikasi Labiosciziz
1.
Unilateral Incomplete (Cleft
lip tanpa disertai cleft palate )
Apabila celah sumbing terjadi
hanya di salah satu sisi bibir dan tidak memanjang hingga ke hidung
2. Unilateral Complete (Cleft palate tanpa
disertai cleft lip)
Apabila celah sumbing terjadi
hanya di salah satu sisi bibir dan memanjang hingga ke hidung
3.
Bilateral Complete (Cleft
lip disertai dengan cleft palate )
Apabila celah sumbing terjadi
di kedua sisi bibir dan memanjang hingga ke
hidung
d.
Komplikasi
1.
Gangguan bicara
2.
Gangguan Pendengaran
3.
Aspirasi
4.
Terhambat tumbuh kembang anak
e.
Penatalaksanaan
•
Posisi bayi jangan terlentang
tapi kepala bayi harus ditegakkan sedikit
•
Berikan makan / minum dengan menggunakan sendok / pipet
•
Jaga jangan sampai makanan tertelan ke paru-paru
•
Rujuk bayi untuk mendapatkan penanganan selanjutnya
1.
Tahap sebelum operasi
Ketahanan tubuh bayi menerima tindakan operasi
Patokan yang biasa dipakai adalah rule of ten meliputi :
Ø berat badan lebih dari 10
pounds atau sekitar 4-5 kg
Ø Hb lebih dari 10 gr %
Ø Usia lebih dari 10 minggu
Jika bayi belum mencapai rule of ten nasehat harus
diberikan pada orang tua agar kelainan dan komplikasi yang terjadi tidak
bertambah parah. Misalnya : Cara memberi minum
Celah pada bibir harus direkatkan dengan menggunakan
plester khusus non alergenik
2.
Tahap sewaktu operasi
Kesiapan tubuh si bayi menerima ahli bedah
Usia optimal untuk operasi bibir sumbing (labioplasty)
adalah usia 3 bulan
Operasi untuk langit-langit (palatoplasty) optimal pada
usia 18 – 20 bulan
Operasi yang dilakukan sesudah usia 2 tahun speech
teraphy
Bila gusi juga terbelah (gnatoschizis) kelainannya
menjadi labiognatopalatoschizis, koreksi untuk gusi dilakukan pada saat usia 8
– 9 tahun bekerja sama dengan dokter gigi ahli ortodonsi
3.
Tahap setelah operasi
Tergantung dari tiap-tiap jenis operasi yang dilakukan
Dokter bedah yaitu instruksi pada orang tua pasien.
Misalnya :
Setelah operasi bibir
sumbing luka bekas operasi dibiarkan terbuka
tetap menggunakan sendok
atau dot khusus
f.
Pencegahan
1. Konsultasi dengan ahli
bedah kosmetik
2. Hindari konsumsi minuman
beralkohol dan merokok pada masa kehamilan.
3. Konsumsi asam folat 400
mikrogram setiap harinya selama 6 bulan sebelum konsepsi dan selama dua bulan
pertama kehamilan
4. Memperhatikan konsumsi
obat-obatan yang dapat meningkatkan resiko terjadinya kelainan ini, yaitu obat
anti epilepsi seperti phenytoin dan sodium valproate
5. Tablet steroid dan obat
methotrexate kanker dan penyakit peradangan tertentu
ATRESIA ESOPHAGUS
Merupakan kelainan
esofagus (kerongkongan) yang tidak terbentuk secara sempurna kerongkongan
menyempit atau buntu, tidak tersambung dengan lambung sebagaimana mestinya.
1.
Etiologi
Unknow
Kegagalan
pembentukan
Kerongkongan
pada saat
Embrio
Faktor
predisposisi
INSIDEN
Atresia esofagus
dan fistula ditemuka pada 2-3 dari 10.000 bayi.
2.
GEJALA
Mengeluarkan ludah yang sangat banyak
Batuk atau tersedak setelah berusaha untuk menelan
Tidak mau menyusu
Sianosis (kulitnya kebiruan)
3.
DIAGNOSA
1.
Memasukkan selang nasogastrik
2.
Rontgen esofagus menunjukkan adanya kantong udara dan
adanya udara di lambung serta usus.
4.
PENATALAKSANAN
a.
Jika keadaan bayi stabil, dilakukan pembedahan untuk
memperbaiki atresia dan menutup fistula.
b. Sebelum pembedahan
dilakukan, untuk mencegah pneumonia aspirasi, makanan bayi diberikan melalui
infus dan pada kerongkongan bagian atas dipasang alat penghisap ludah agar
tidak masuk ke paru-paru