Kamis, 16 Agustus 2012

Asuhan Pada Bayi Baru Lahir Selama Rawat Gabung



Rawat gabung merupakan sistem perawatan  bayi  yang disatukan dengan ibu sehingga ibu dapat melakukan semua perawatan dasar bagi bayinya. Bayi bisa tinggal bersama ibunya dalam satu kamar sepanjang siang maupun malam hari sampai keduanya observasi pada saat-saat tertentu, seperti pada malam hari atau pada jam-jam kunjungan / besuk.Rawat gabung atau rooming ini adalah suatu sistem perawatan dimana bayi serta ibu dirawat  dalam satu unit. Dalam pelaksanaannya bayi harus  berada di samping ibu
sejak segera setelah dilahirkan sampai pulang. Untuk persalinan di rumah sakit terdapat modifikasi dalam praktek bahwa pada saat kunjungan bayi ditempatkan dalam suatu station bayi agar tidak ada kontaminasi dengan pengunjung. Station bayi dibuat dengan dinding kaca agar pengunjung dapat melihat bayi.
Rawat gabung mempunyai banyak keuntungan, sistim ini memberikan banyak kesempatan  pada ibu baru, khususnya primipara, untuk mempelajari dengan sunguh-sungguh bagaimana cara merawat bayinya dan memudahkan staf perawatan untuk menjawab semua pertanyaan yang diajukan oleh ibu tersebut. Setelah ibu sendiri melakukan semua perawatan dasar dengan dibimbing oleh bidan, maka akan timbul rasa percaya diri dalam menangani dan menyusui bayinya. Karena tidak ada dua bayi yang benar-benar sama, ibu hanya menjumpai sedikit hal-hal yang belum pernah disebutkan dalam buku apapun yang dibaca atau yang terjadi pada bayi lain yang pernah dirawatnya. Rawat gabung juga sangat mengurangi resiko terjadinya infeksi silang.
Ada satu kerugian terdapat (tetapi dapat dicegah) pada rawat gabung. Jika ibu tidak berdisiplin dalam menggunakan setiap kesempatan untuk beristirahat. Ia akan menyia-nyiakan waktu istirahatnya dan akan menjadi terlalu lelah. Jika perawat menyadarinya dan membantu mengatur istirahat ibu, problem seperti ini tidak akan terjadi.
Semua ibu yang ingin melakukan perawatan rawat gabung, harus diberitahukan bahwa kalau terdapat komplikasi seperti ikterus, maka rawat gabung mungkin harus ditunda sampai kondisi bayinya kembali normal dan tidak membutuhkan lagi pengamatan serta perawatan yang khusus.

Tujuan Rawat Gabung
  1. Bantuan emosional
Hubungan antara ibu dan bayi sangat penting untuk saling mengenal terutama pada hari-hari pertama setelah persalinan. Bayi akan memperoleh kehangatan tubuh ibu, suara ibu, kelembutan dan kasih sayang ibu (bonding effect).
  1. Penggunaan air susu ibu
ASI adalah makanan yang terbaik. Produksi ASI akan lebih cepat dan lebih banyak bila dirangsang sedini mungkin dengan cara menetekkan sejak bayi lahir hingga selama mungkin. Pada hari-hari pertama, yang keluar adalah colostrum yang jumlahnya sedikit. Tidak perlu khawatir bahwa bayi akan kurang minum, karena bayi harus kehilangan cairan pada hari-hari pertama dan absorbsi usus juga sangat terbatas.
  1. Pencegahan infeksi
Pada tempat perawatan bayi dimana banyak bayi disatukan, infeksi silang sulit dihindari. Dengan rawat gabung, lebih mudah mencegah infeksi silang. Bayi yang melekat pada kulit si ibu akan memperoleh transfer antibodi dari si ibu. Kolostrum yang mengandung antibodi dalam jumlah tinggi, akan melapisi seluruh permukaan kulit dan saluran pencernaan bayi dan diserap oleh bayi, sehingga bayi akan mempunyai kekebalan tinggi. Kekebalan ini akan mencegah infeksi, terutama pada diare.
  1. Pendidikan kesehatan
Kesempatan melaksanakan rawat gabung dapat dimanfaatkan untuk memberikan pendidikan kesehatan pada ibu, terutama pada primipara. Bagaimana teknik menyusui, memandikan bayi merawat tali pusat, perawatan payudara dan nasihat makanan yang baik, merupakan bahan-bahan yang diperlukan si ibu. Keinginan ibu untuk bangun dari tempat tidur, menggendong bayi dan merawat sendiri akan mempercepat mobilisasi, sehingga si ibu akan lebih cepat pulih dari persalinan.

Pelaksaan Rawat Gabung
Kriteria yang ambil sebagai syarat untuk dapat dirawat bersama ibunya ialah :
1.      Nilai apgar 7.
2.      Berat badan lebih dari 2500.
3.      Masa kehamilan lebih dari 36 minggu.
4.      Lahir spontan presentasi kepala.
5.      Tanpa infeksi intrapartum.
6.      Ibu sehat dalam jam pertama setelah lahir, bayi segera disusukan kepada ibunya untuk merangsang pengeluaran ASI.
7.      Memberikan penyuluhan mengenai ASI dan perawatan bergabung bayi terutama bayi yang belum mendapat penyuluhan di poliklinik.




Kontra Indikasi Rawat Gabung
Pihak Ibu :
  1. Fungsi kardiorespiratorik yang tidak baik. Pasein penyakit jantung sementara tidak menyusi sampai keadaan jantung membaik.
  2. Preeklampsia dan eklampsia, keadaan ibu biasanya tidak baik karena pengaruh obat-obatan untuk mengatasi penyakit biasanya kesadaran ibu menurun. Tidak diperbolehkan ASI dipompa dan diberikan pada bayi.
  3. Penyakit infeksi akut dan aktif. Bahaya penularan pada bayi yang dikhawatirkan. Tubercolosis paru yang aktif dan terbuka merupakan kontraindikasi yang mutlak.
  4. Karsinoma payudara. Pasien dengan penyakit ini harus dicegah jangan sampai ASI nya keluar karena akan mempersulit penilaian penyakitnya. Apabila menyusui ditakutkan adanya sel-sel karsinoma yang terminum si bayi.
  5. Psikosis : tidak dapat dikontrol keadaan jiwa si ibu bila menderita psikosis. Meskipun pada dasarnya ibu sayang pada bayinya, tetapi selalu ada kemungkinan penderita psikosis membuat cedera pada bayi.

Pihak Bayi :
  1. Bayi kejang. Kejang-kejang pada bayi akibat cedera persalinan atau infeksi tidak memungkinkan menyusui. Ada bahaya aspirasi, bila kejang timbul saat bayi menyusui. Kesadaran bayi yang menurun juga tidak memungkinkan bayi untuk menyusui.
  2. Bayi yang sakit berat. Bayi yang penyakit jantung atau paru-paru atau penyakit lain yang memerlukan perawatan intensif tentu tidak mungkin menyusu dan dirawat gabung.
  3. Bayi yang memerlukan observasi atau terapi khusus. Selama observasi  rawat gabung tidak dapat dilaksanankan.
  4. Very Low Birth Weight (BBLSR), karena refleks menghisap bayi tersebut belum baik sehingga tidak mungkin menyusu dan dirawat gabung.
  5. Cacat bawaan. Diperlukan persiapan mental si ibu untuk menerima keadaan bahwa bayinya cacat. Cacat ringan seperti labiopalatiskhisis masih memungkinkan untuk menyusui.
  6. Kelainan metabolik dimana bayi tidak dapat menerima ASI.

Asuhan :
1.      Bayi ditempatkan bersama ibunya dalam sebuah ruangan.
2.      Bayi dapat diletakkan ditempat tidur bersama ibunya atau dalam books disamping tempat tidur ibu.
3.      Books bayi bisa juga ditempatkan diatas tempat tidur, disebelah ujung kaki ibu.
4.      Perawat harus memperhatikan KU bayi dan mengenali keadaan abnormal.
5.      Ibu menyusui bayinya sewaktu-waktu sesuai dengan keinginan bayi.
6.      Perawat harus membantu ibu untuk merawat payudara, menyusui, menyendawakan dan merawat bayi secara benar.