Kamis, 16 Agustus 2012

Asuhan Bayi Baru Lahir Pada Periode Transisi


Periode transisi dibagi menjadi tiga tahap. Tahap pertama adalah periode pertama reaktifitas dimulai pada saat bayi baru lahir dan berlangsung selama    30 menit. Tahap kedua periode tidur berlangsung sekitar 30 menit setelah kelahiran bayi sampai 2 jam. Tahap ketiga periode kedua reaktivitas dari usia sekitar 2 jam sampai 6 jam.
1.      Periode Pertama Reaktifitas
Periode yang berakhir kira-kira 30 menit setelah bayi lahir.
Karakteristik bayi sebagai berikut :
a. Tanda-tanda vital : frekuensi nadi apikal yang cepat dengan irama yang tidak teratur, frekuensi pernafasan mencapai 80 kali / menit, irama tidak teratur, ekspirasi mendengkur serta adanya retraksi.
b. Fluktuasi warna kulit merah muda pucat ke sianosis. Bising usus belum ada atau pergerakan usus, bayi belum berkemih.
c. Bayi masih dengan sedikit mukus, menangis kuat, reflek menghisap yang kuat. d. Mata bayi terbuka lebih lama dari pada hari selanjutnya.
Saat ini adalah waktu yang paling baik untuk memulai proses periode interaksi antara ibu dan bayi.

Asuhan :
a.      Kaji dan pantau frekuensi jantung dan pernafasan, setiap 30 menit pada   4 jam pertama setelah kelahiran.
b.      Jaga bayi agar tetap hangat (suhu aksila  36,5 0c – 37 0c) dengan penggunaan selimut hangat diatas kepala.
c.       Tempatkan ibu dan bayi bersama-sama kulit ke kulit, untuk memfasilitasi interaksi ibu dan bayi.
 
2.      Periode Tidur
Setelah periode pertama dan berakhir 2 - 4 jam.
Karakteristik bayi sebagai berikut :
a.      Bayi dalam keadaan tidur, frekuensi jantung dan pernafasan menurun.
b.      Kestabilan warna kulit terdapat beberapa akrosianosis.
c.       Bising usus bisa didengar.

Asuhan :
Fase tidur ini bayi tidak berespon terhadap stimulus eksternal, orang tua dapat memeluk dan mengendongnya.

3.      Periode Kedua Reaktifitas
Periode kedua reaktivitas berakhir sekitar 4 - 6 jam.
Karakteristik :
a.      Bayi mempunyai tingkat sensivitas tinggi terhadap stimulus internal dan lingkungan. Kisaran frekuensi nadi apikal dari 120 sampai 160 kali / menit dan dapat bervariasi mulai (< 120 kali / menit) hingga takikardia  (> 160 kali / menit). Frekuensi pernafasannya berkisar dari 30 sampai     60 kali / menit, dengan periode pernafasan yang lebih cepat, tetapi pernafasan tetap stabil (tidak ada pernafasan cuping hidung ataupun retraksi).
b.      Fluktuasi warna kulit dari warna merah jambu atau kebiruan ke sianotik ringan disertai dengan bercak-bercak.
c.       Bayi kerap kali berkemih dan mengeluarkan mekonium selama periode ini.
d.      Peningkatan sekresi mukus dan bayi tersedak saat sekresi.
e.       Reflek menghisap sangat kuat dan bayi sangat aktif.
Asuhan :
a.      Observasi bayi terhadap kemungkinan tersedak saat pengeluaran mukus.  
b.      Observasi kemungkinan apnue dan stimulasi segera jika diperlukan misalnya, masase punggung bayi, miringkan bayi.
c.       Kaji kebutuhan bayi untuk memberikan ASI.