Senin, 17 September 2012

KONSEP KEBIDANAN




I.       DEFENISI

Konsep :
Penopang sebuah teori yang yang menjelaskan tentang suatu teori yang dapat di uji melalui observasi atau penelitian
Kebidanan :
Merupakan ilmu yang terbentuk dari berbagai disiplin ilmu (multi disiplin) yang terkait dengan pelayanan kebidanan meliputi ilmu kedokteran, ilmu keperawatan, ilmu sosial, ilmu perilaku, ilmu budaya, ilmu kesehatan masyarakat dan manajemen untuk dapat memberikan pelayanan kepada ibu dalam masa prakonsepsi, konsepsi, masa hamil, ibu bersalin, post partum, bayi baru lahir. Pelayanan tersebut meliputi pendeteksian keadaan abnormal pada ibu dan anak, melaksanakan konseling dan pendidikan terhadap individu, keluarga dan masyarakat.

Model kebidanan :
Suatu bentuk pedomam atau acuan yang merupakan kerangka kerja seorang bidan dalam memberikan asuhan kebidanan.

Model asuhan kebidanan :
Model asuhan kebidanan berdasarkan pada kenyataan bahwa kehamilan dan kelahiran adalah peristiwa kehidupan yang normal. Model asuhan kebidanan termasuk : memantau keadaan fisik, psikologis, spiritual dan kesejahteraan sosial ibu/keluarga melalui siklus reproduksi, memberikan pebdidikan pendidikan dan penyuluhan antenatal care (asuhan sebelum melahirkan) pada ibu secara individu, mendampingi terus-menerus selama persalinan, dukungan lanjutan selama masa nifas, mengurangi tindakan-tindakan yang bersifat teknologi dan identifikasi serta merujuk ibu yang membutuhkan penanganan spesial obstetrik atau yang lain. Model asuhan ini ialah berorientasi pada wanita dan disinilah letak tanggung jawabnya.

Konseptual model :

      1.      Gambaran abstrak suatu ide yang menjadi dasar suatu disiplin ilmu

      2.      Pada dasarnya sama dengan penegertian konsep kerangka kerja, sistem dan skema. Menunjukkan pada ide global tentang individu, kelopok, situasi dan kejadian yang menarik untuk suatu ilmu. Konseptual model biasanya berkembang dari wawasan intuitif, kelimuan dan seringkali disimpulkan dalam kerangka acuan disiplin ilmu yang bersangkutan (Fawcett 1992) sehingga konseptual model memberikan gambaran abstrak atau ide yang mendasari suatu disiplin ilmu.

      3.      Model memberikan kerangka untuk memahami dan mengembangkan praktek untuk membimbing dan mengembangkan praktek untuk membimbing tindakan dalam pendidikan untuk mengidentifikasi pertanyaan yang harus dijawab dalam penelitian. Konsep model ditunjukkan dengan banyak cara yaitu menta model, fisikal model dan simbolik (Lancaster and Lavcaster 1992)

Kegunaan model :

      1.      Untuk menggambarkan beberapa aspek (konkret maupun abstrak) dengan mengartikan persaamaannya seperti struktur, gambar, diagram, dan rumus. Model tidak seperti teori, tidak memfokuskan pada hubungan antara dua fenomena tapi lebih mengarah pada struktur dan fungsi. Sebuah model pada dasarnya analogi atau gambar simbolik sebuah ide (Wilson, 1985)

      2.      Merupakan gagasan mental sebagai bagian teori yang memberikan bantuan ilmu-ilmu sosial dalam mengkonsep dan menyamakan aspek-aspek dalam proses sosial (Galt and Smith, 1976)

      3.      Mengambarkan sebuah kenyataan gambaran abstrak sehingga banyak digunakan oleh disiplin ilmu lain sebagai parameter garis besar praktek (Berner, 1984)

Model kebidanan dapat digunakan untuk :

1.      Menyatukan data secara lengkap
                   a.            Tindakan sebagai bantuan dalam komunikasi antara bidan dan pimpinan
                  b.            Dalam pendidikan untuk mengorganisasikan program belajar
                   c.            Untuk komuniksi bidan dengan klien

2.      Menjelaskan siapa itu bidan, apa yang dikerjakan, keinginan, dan kebutuhan untuk :
                   a.            Mengembangkan profesi
                  b.            Mendidik siswi bidan
                   c.            Komunikasi dengn klien dan pimpinan

Sebutkanlah pegertian dari model kebidanan ¡
Sebutkanlah Kegunaan dari model !

II.    KOMPONEN MODEL KEBIDANAN

Model kebidanan dibagi menjadi lima komponen yaitu :
      1.      Memonitor kesejahteraan ibu
      2.      Mempersiapkan ibu dengan memberikan pendidikan dan konseling
      3.      Intervensi teknologi seminimla mungkin
      4.      Mengidentifikasi dan memberi bantuan obstetric
      5.      Lakukan rujukan

Beberapa macam model kebidanan :

      1.      Model dalam mengkaji kebutuhan dalam praktik kebidanan.
Model ini memiliki 4 unit yang penting, yaitu :
a.       Ibu dalam keluarga
b.      Konsep kebutuhan
c.       Patnership
d.      Faktor kedokteran dan keterbukaan

      2.      Model medical
Model yang dikembangkan untuk membantu manusia dalam memahami proses sehat sakit dalam arti kesehatan.

      3.      Model sehat untuk semua (Health For All-HFA)
Model ini dicetuskan oleh WHO dalam deklarasi Alma Atta tahun 1978.

      4.      Model sistem maternitas di komunitas yang ideal
Hubungan antara wanita, bidan dan dokter harus didasari oleh rasa salinh menhormati dan saling percaya, bidan boleh mempertanyakan masalah medis atau perlindungan hukum untuk wanita untuk alasan apapun, jika wanita tersebut tidak mampu berbicara atas namanya sendiri.

      5.      Model asuhan Home Based
Dasar asuhan kebidanan berdasarkan home based merupakan unsur teraupetik yang terdiri dari sebuah kesadaran dan menjaga hubungan yang dibangun atas dasar kepercayaan dan dibentuk untuk memfasilitasi asuhan yang berkualitas.
Tanggung jawab dan kejujuran merupakan hal yang harus dibangun dalam hubungan antara bidan dengan klien. Proses persalinan dirumah (home Birth) sejak lama telah menggunakan konsep “early discharge” sebagai bagian dari Home Based Midwifery Care.

Sebutkanlah Komponen dari model  kebidanan!

III.  TEORI MODEL KEBIDANAN

Teori :
adalah seperangkat konsep atau pernyataan yang dapat secara jelas menguraikan fenomena yang pentin dalam sebuah disiplin teori.

1. Teori Reva Rubin (Attainment Of Maternal Role)

Rubin merupakan bidan dari USA yang menekankan pada pencapaian pada peran sebagai ibu, dimana untuk mencapai peran ini seorang wanita memerlukan proses belajar melalui serangkaian aktivitas atau latihan. Dengan demikian, seorang wanita terutama calon ibu dapat mempelajari peran yang akan dialaminya kelak sehingga ia mampu beradaptasi dengan perubahan-perubahan yang terjadi khususnya perubahan psikososial dalam kehamilan dan setelah persalinan.

Menurut rubin, seorang wanita sejak hamil sudah memiliki  harapan-harapan antara lain :
a.       Kesejahteraan ibu dan bayinya
b.      Penerimaan dari masyarakat
c.       Penentuan identitas diri
d.      Mengerti tentang arti memberi dan menerima

Perubahan yang terjadi pada ibu hamil adalah :
1.      Ibu cenderung lebih tergantungdan lebih memerlukan perhatian sehingga dapat berperan sebagai calon ibu dan dapatmemperhatikan pekembangan janinnya
2.      Ibu memerlukan sosialisasi

Tugas atau tujuan dari aktivitas selama hamil, bersalin dan puerperium (Josten 1981) :
  1. Memastikan kesjahteraan fisik bagi dirinya dan bayinya
  2. Penerimaan sosial untuk diri dan bayinya oleh orang-orang yang berarti untuk mereka
  3. Keterikatan pada si bayi
  4. Pemahaman akan kerumitan menjadi seorang ibu

Dari hal diatas, Rubin mengidentifikasi 3 aspek dari identitas peran ibu :
  1. Image ideal
Terdiri dari semua ide yang dimilki wanita itu mengenai sikapdan aktifitas para wanita yang adalah seorang ibu
  1. Image diri
Terdiri dari sikap wanita itu melihat dirinya yang dimiliki dari pengalananya. Image diri digunakan sebagai reppresentasi dari konsistensinya diri sendiri.
  1. Body image
Berhubungan dengan perubahan tubuh selama kehamilan dan perubahan nyata dari arti proses kehamilan itu.

Tahap-tahap psikososial yang biasa dilalui oleh calon ibu dalam mencapai perannya :
a.      Anticipatory Stage
Seorang ibu mulai melakukan latihan peran dan memerlukan interaksi dengan anak yang lain
b.      Honeymoon stage
Ibu mulai memahami sepenuhnya peran dasar yang dijalaninya. Pada tahap ini ibu memerlukan bantuan dari anggota keluarga yang lain.
c.       Plateu Stage
Ibu akan mencoba apakah ia mampu berperan sebagai seorang ibu. Tahap ini memerlukan waktu beberapa minggu sampai ibu kemudian melanjutkan sendiri
d.      Disengagament
Merupakan tahap penyesuaian yang mana latihan peran sudah berakhir

Aspek-aspek yang diidentifikasi dalam peran ibu adalah gambaran tentang idaman, gambaran diri dan tubuh. Gambaran diri seorang wanita hádala pandangan wanita tentang dirinya sendiri sebagai bagian dari pengalaman dirinya, sedangkan gambaran tubuh hádala berhubungan dengan perubahan fisik yang terjadi selama kehamilan dan perubahan spesifik yang terjadi selama kehamilan dan estela persalinan.

Beberapa tahapan aktifitas penting sebelum seseorang menjadi seorang ibu :

a.      Takin In
Seorang wanita sudah mulai membayangkan peran yang dilakukan. Introjection, projection dan rejaction merupakan tapap dimana wanita menbeda-bedakan model-model yang sesuai dengan keingunannya
b.      Taking On/Taking Hold  (tahapan meniru)
Seorang wanita dalam pencapaian peran sebagai seorang ibu akan memulainya dengan meniru dan melakukan peran seorang ibu
c.       Letting Go
Wanita  mengingat kembali proses dan aktivitas yang sudah dilakukannya. Pada tahap ini seorang wanita akan mulai meninggalkan perannya di masa lalu

Adaptasi psikososial pada waktu postpartum :
Keberhasilan masa transisi menjadi orang tua pada masa postpartum dipengaruhi oleh :
a.       Respon dan dukungan dari keluarga
b.      Hubungan antara pengalaman saat melahirkan dengan harapan-harapan
c.       Pengalaman melahirkan dan membesarkan anak yang lalu
d.      Budaya

Rubin mengklasifikasikan tahapan adaptasi Psikososial postpartum menjadi 3 yaitu :

a.       Periode Takin In (hari ke 1-2 setelah melahirkan)
1.      Ibu masih pasif dan tergantung dengan orang lain
2.      Perhatian ibu tertuju pada kekhawatiran perubahan tubuhnya
3.      Ibu akan mengulangi pengalaman-pengalaman waktu melahirkan
4.      Memerlukan ketenangan dalam tidur untuk mengembalikan keadaan tubuh ke kondisi normal
5.      Nafsu makan ibu biasanya bertambah sehingga membutuhkan peningkatan nutrisi. Kurangnya nafsu makan menandakan proses pengembanlian kondisi tubuh tidak berlangsung normal
b.      Periode Taking On/Taking Hold (hari ke 2-4 setelah melahirkan)
1.      Ibu memperhatikan kemampuan menjadi orang tua dan meningkatkan tanggung jawab akan bayinya
2.      Ibu menfokiusakan perhatian pada pengontrolan fungsi tubuh, BAK, BAB dan daya tahan tubuh
3.      Ibu berusaha untuk menguasai keterampilan merawat bayi seperti menggendong, menyusui, memandikan dan mengganti popok
4.      Ibu cenderung terbuka menerima nasehat bidan dan kritikan pribadi
5.      Kemungkinan ibu mengalami depresi postpartum karena merasa tidak mampu membesarkan bayinya.
c.       Periode Letting Go
1.      Terjadi setelah ibu pulang ke rumah dan dipengaruhi oleh dudkun gan serta perhatian keluarga
2.      Ibu sudah mengambil tanggung jawab dalam merawat bayi dan memahami kebituhan bayi sehingga akan mengurangi hak ibu dalam kebebasan dan hubungna sosial
3.      Depresi postpartum sering terjadi pada masa ini
2. Teori Ramona Mercer (USA)

Teori ini lebih menekankan pada stress antepartum dalam pencapaian peran ibu.

Mercer membagi teorinya menjadi 2 pokok bahasan :

1.      Efek stress antepartum
Stress antepartum hádala komplokasi dari risiko kehamilan dan pengalaman negatif dalam hidup seorang wanita. Tujuan asuhan yang diberiukan hádala memberikan dukungan selama hamil dan mengurangi ketidakpercayaan dalam diri ibu.
Penelitian mercer menunjukkan ada 6 faktor yang berhubungan dengan status kesehatan ibu, yaitu :
                                    1.      Hubungan interpersonal
                                    2.      Peran keluarga
                                    3.      Stress antepartum
                                    4.      Dukungan social
                                    5.      Rasa percaya diri
                                    6.      Penguasaan rasa takut, ragu dan depresi

Maternal role menurut Mercer adalah bagaimana seorang ibu memperoleh identitas baru yang membutuhkan pemikiran dan penjabaran yang lengkap tentang identitas dirinya.

2.      Pencapaian peran ibu
Peran ibu dapat dicapai apabila ibu menjadi dekat dengan bayinya termasuk mengekspresikan kepuasan dan penghargaan peran. Lebih lanjut mercer menyebutkan tentang stress ante jartum terhadap fungsi keluarga baik yang positif maupun negatif. Stress antepartum karena risiko kehamilan akan mempengaruhi persepsi diri terhadap status kesehatan.

Empat (4) tahapan dalam peran pelaksanaan peran ibu menurut Mercer :
1.   Anticipatory
Saat sebelum wanita mnejadi ibu, dimana wanita mulai melakukan penyesuaian social dan psikologi dengan mempelajari segala sesuatu yang dibutuhkan untuk menjadi peran seorang ibu
2.   Formal
Wanita memasuki peran ibu yang sebenarnya, bimbingan peran dibutuhkan dengan kondisi sistem social.
3.   Informal
Dimana sudah menemukan jalan yang unik dalam melaksanakan perannya
4.   Personal
Merupakan tahap terakhir, dimana wanita sudah mahir melakukan perannya sebagi ibu.

Sebagi perbandingan, Rubin menyebutkan peran ibu sudah dimulai sejak ibu mulai hamil 6 bulan sampai setelah melahirkan, tetapi menurut Mercer mulainya peran ibu adalah setelah bayi lahir (3-7 bulan setelah melahirkan).


Hasil penelitian Mercer menunjukkan bahwa adanya pengaruh dari bayi dan kepribadian bayi atas pembentukan peran dari si ibu.

Wanita dalam mencapai peran ibu dipengaruhi olah factor-faktor :
a.      Factor ibu
                  1.            Umur ibu pada waktu melahirkan
                  2.            Persepsi ibu waktu melahirkan pertama kali
                  3.            Strees social
                  4.            Memisahkan ibu dengan anak secepatnya
                  5.            Dukungan social
                  6.            Konsep diri
                  7.            Sifat pribadi
                  8.            Sikap terhadp membesarkan anak
                  9.            Status kesehatan ibu
b.      Factor bayi
1.      Temperamen
2.      Kesehatan bayi
c.        Factor-faktor lainnya
1.      Latar belakang etnik
2.      Status perkawinan
3.      Status ekonomi

Dari factor social support, Mercer mengidentifikasi adanya 4 faktor pendukung :
  1. Emosional support
Yaitu perasaan mencintai, penuh perhatian, percata dan mengerti
  1. Informational support
Yaitu memberikan informasi yang sesuai dengan kebutuhan ibu sehingga dapat membantu ibu untuk menolong diriny asendiri
  1. Physal support
Misalnya dengan membantu merawat bayi dan memberikan tambahan dana
  1. Apraisal support
Ini memingkinkan individu mampu mengevaluasi dirinya sendiri dalam pencapaian peran ibu.

Mercer menegaskan bahwa umur, tingkat pendidikan, ras status perkawinan, status ekonomi dan konsep diri adalah factor-faktor yang Sangat berpengaruh dalam pencapaian peran.

Peran bidan diharapkan Mercer dalam teorinya adalah membantu wanita dalam melaksanakan tugas dalam adaptasi peran dan mengidentifikasi factor-faktor yang mempengaruhi pencapaian peran ini dan kotribusi dariu stress antepartum.

Stress dari pengalaman hidup yang buruk dan kehamilan berisiko membawa akibat negatif secara langsung pada penghargaan diri dan status kesehatannya : penghargaan diri, status kesehatan dan dukungan social mambawa akibat positif secara langsung pada penguasaan perasaan dan kemampuan orang tua : penguasaan membawa perasaan akibat negatif secara langsung pada kegelisahan dankehilangan dimana akhirnya juga membawa akibat negatif secara langsung pada fungsi keluarga.
3. Teori Ela Joy Lerhman and Morten (Amerika Serikat)  

Teori ini mengharapkan bidan dapat melihat semua aspek dalam memberikan asuhan dalam ibu hamil dan bersalin.

Lerhman mengemukakan 8 konsep penting dalam pelayanan antenatal :
      1.      Asuhan kebidanan yang berkesinambunan
      2.      Keluarga sebagai pusat asuhan
      3.      Pendidikan dan konseling merupakan sebagian dari asuhan
      4.      Tidak ada intervensi dalam asuhan kebidanan
      5.      asuhan yang partisipatif
      6.      Keterlibatan dalam asuhan kebidanan
      7.      Advokasi dari pelayanan kebidanan
      8.      Waktu

Morten (1991) mengidentifikasi 3 komponen dalam teori Lerhman :
1.   Teknik teraupetik
Proses komunikasi sangat bermanfaat dalam proses perkembangan dan penyembuhan, dan di ukur dengan indikator :
·   Mendengar aktif
·   Mengkaji
·   Klasifikasi
·   Humor
·   Sikap yang tidak menuduh
·   Pengakuan
·   Fasilitasi
·   Pemberian izin

2.   Pemberdayaan (empowermant)
Suatu proses memberi kekuasaan dan kekuatan. Bidan melalui penampilan dan pendekatannya akan meningkatkan kemampuan pasien dalam mengkoreksi, memvalidasi, menilai dan memberi dukungan.

3.   Hubungan sesama (lateral relationship)
Menjalin hubungan yang baik dengan klien, bersikap terbuka, sejalan dengan klien, sehingga bidan dan kliennya nampak akrab. Misalnya sikap empati atau berbagi pengalaman.











Identifikasi Konsep Hubungan Dalam Kebidanan
Oleh Ela Joy Lerhman And Morten, Et Al

 


























4. Teori Ernestine Wiedenbach

Ernestine Wiedenbach adalah :
  • Staf pengembangan keperawatan di Yale Unversity,
  • Mengembangkan teori persiapan persalinan berdasarkan teorinya Dr. Grantley Dick.
  • Penulis buku Family centered maternity nursing (1959)

Dari teorinya Wiedenbach menemukan 5 konsep dalam Model Praktik Kebidanan, yaitu :

1. The agents : Midwife
2. The Recipient
3. The Goal/Purpose
4. The Jeans
5. The frame work



Model Praktik Kebidanan menurut Ernestine Wiedenbach

a.      The agents : Midwife
Filosofi yang dikemukakan adalah tentang kebutuhan ibu dan bayi yang segera, untuk mengembangkan kebutuhan yang lebih luas yaitu kebituhan untuk persiapan menjadi orang tua.

b.      The Recipient
Meliputi : wanita, keluarga dan masyarakat. Recipient menurut wiedenbach hádala individu yang mampu menentukan kebituhannya akan bantuan

c.       The Goal/Purpose
Disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing individu dengan memperhatikan tingkah laku fisik, emocional atau fisiologokal

d.      The Jeans
Metode untuk mencapai tujuan asuhan kebidanan ada 4 tahap :
1.      Identifikasi kebituhan klien (identification) memerlukan ide dan keterampilan
2.      Memberikan dukungan dalam mencapai pertolongan yang dibituhkan
      (ministration)
3.      Memberikan bantuan sesuai dengn kebutuhan (validation)
4.      Mengkorodinasi tenaga yang ada untuk memberikan bantuan (coordination)

e.       The frame work
Meliputi lingkungan social, organisasi dan profesi


Ernestine Wiedenbach’s Model Of Nursing (Midwifery) Practice
































Purpose
 

Identification, ministration, validation coordination
 

Philosofi
 










Need-for-help
The Recipient
The Woman
 

Goal Meeting The Need-for-Help
 



The Midwife
The agen

 














The Means, The Midwife
 



Art
 

Practice
 





Knowlwdge, Judgement, skills
Spiritual and material resourses
 


 

















Context : human, professional, organisational
Model Praktik Kebidanan Ernestine Wiedenbach





























Tujuan
 

Identifikasi, pelayanan, validasi dan koordinasi
 

Falsafah
 










Kebutuhan untuk ditolong,
Ibu sebagai penerima
 

Tujuan :
Memenuhi kebutuhan akan pertolongan
 



Bidan

 















Alat : bidan
 


Seni
 

Praktik
 




Pengetahuan, pertimbangan, keterampilan dan sumber daya material
 

 

















Konteks : manusia, profesional keorganisasian



5. Teori Jean Ball (Inggris)

Jean Ball adalah :
  • Seorang bidan Inggris
  • Mengembangkan teori kesejahteraan emosional maternitas pada masa postnatal
  • Penulis buku Reaction To Motherhood (reaksi terhadap keibuan)

Tujuan dari asuhan kebidanan adalah (Jean Ball) :
Untuk memungkinkan seorang wanita sukses menjadi seorang ibu,dan kesuksesan ini tidak hanya proses phisiologis tetapi juga menyangkut proses emosi dan psikologis yang memotivasi keinginan untuk menjadi orang tua dan pencapaiannya.
Ball membuat hipotesa bahwa kesejahteraan emosional ibu pasca persalinan tergantung dari kepribadiannya, sistem dukungan pribadinya dan dukungan yang diberikan oleh sistem pelayanan kebidanan.

Menurut Jean Ball respon terhadap perubahan setelah melahirkan akan memepengaruhi personaliti seseorang dan dengan dukungan mereka akan memdapatkan sistem keluarga dan sosial. Persiapan yang sudah dilakukan bidan pada masa post natal akan mempengaruhi respon emotioanal wanita terhadap perubahan akibat proses kelahiran tersebut. Kesejahteraan wanita setelah melahirkan sangat tergantung pada personality atau kepribadian, sistem dukungan pribadi dan dukungan dari pelayanan maternitas.



Ball mengemukakan Teori Kursi Goyang yang dibentuk 3 elemen :
  1. Pelayanan maternitas
  2. Pandangan masyarakat terhadap keluarga
  3. Sisa penyangga atau support terhadap kepribadian wanita.


Teori kursi goyang Jean Ball



 























Society’s attitudes :
Resources : cocern for mothers, fathers, babies and families


Keterangan :



The mother’s personality, previous experience, life-crises, etc
 


Maternal well being
 


Family, peer, suport
 


The maternity services, all profesional groups
 
 












Beberapa teori yang termasuk dalam teori model kebidanan adalah :
  1. KESUMA (Kesehatan Untuk Semua) / Health For All (HFA)
  2. Ruper, Logan dan Tierney Activity of Living Model
  3. Rosemary  Methven
  4. Roy adaption Model
  5. Neuman System Model