Minggu, 14 Juli 2013

SOLUSI CERDAS MANAJEMEN DATA PUSKESMAS


Sistem Informasi Kesehatan  yang ada saat ini masih jauh dari kondisi ideal, serta belum mampu menyediakan data dan informasi kesehatan yang evidence based untuk pembangunan kesehatan yang efektif. Berbagai masalah klasik masih dihadapi dalam penyelenggaraan SIK. Di antaranya adalah kegiatan
pengelolaan data dan informasi belum terintegrasi dan terkoordinasi dalam satu mekanisme kerjasama yang baik. Adanya overlapping  kegiatan dalam pengumpulan dan pengolahan data, di mana masing-masing unit mengumpulkan datanya sendiri-sendiri dengan berbagai instrumennya di setiap unit kerja baik di pusat maupun di daerah. Penyelenggaraan SIK sendiri masih belum dilakukan secara efisien, masih terjadi redundant data, duplikasi kegiatan, dan tidak efisiennya penggunaan sumber daya. Hal ini sebagai akibat dari adanya SIK yang pengelolaannya saat ini belum optimal.
Aplikasi SIM-Puskesmas ini akan menjawab beberapa permasalahan klasik yang ada selama ini.Sistem yang dirancang dengan aplikasi sederhana dengan mengutamakan kemudahan untuk pengguna.Aplikasi ini dapat digunakan secara ofline tanpa menambah beban kerja Puskesmas karena memakai basis input data langsung dari register layanan dan register kegiatan. Beberapa fitur unggulan pada aplikasi SIM-Puskesmas ini adalah :
A.    Operasional system secara online dan offline
            Salah satu penyebab tidak berjalannya system informasi adalah kurangnya dukungan sarana dan prasarana terutama menyangkut perangkat pendukung system informasi yaitu computer dan jaringan internet. Untuk daerah perkotaan hal ini mungkin tidak jadi masalah tapi berbeda dengan daerah pedesaan yang satu puskesmas hanya mungkin memiliki 1 komputer atau bahkan mungkin tidak ada ditambah lagi jangkauan internet yang belum sampai ke pelosok maka pada pengembangan system ini versi online dirancang hanya untuk daerah yang sudah memadai secara infrastruktur , sedangkan untuk daerah yang tidak memadai disediakan versi offline .
B.     Sistem Kodefikasi Pasien
            Pemberian kosefikasi nomor registrasi pasien untuk menghindari terjadinya overlapping data. Satu pasien diberi datu nomor registrasi dengan angka 15 digit berbeda untuk setiap pasien di Puskesmas manapun dia berobat. 15 digit tersebut merupakan perpaduan dari kode propinsi, kode kabupaten, kode Puskesmas, no urut di buku, no urut di keluarga dan jenis tanggungan. System penomoran seperti ini dipastikan akan menghindari adanya data ganda dari pasien dimanapun dia mengunjungi Puskesmas.
C.    Penetapan Diagnosa dengan Modifikasi ICD-10
            Salah satu hal penting dalam mengobati pasien oleh dokter dan tenaga lain adalah dalam penetapan diagnosa. Dalam aplikasi ini klasifikasi diagnosa menggunakan ICD-10 yang disederhanakan lengkap dengan definisi operasional sebagai tool pembantu dalam melihat Kriteria diagnosa. Hal ini sangat membantu bagi petugas dalam penegakan diagnosa suatu penyakit karena tidak perlu lagi harus melihat buku atau catatan pada saat terjadi keragu-raguan dalam penetapan diagnosa.
D.    Mengetahui Ketersediaan Obat Setiap Saat
            Dengan aplikasi ini petugas layanan dan petugas apotik setiap saat dapat mengetahui jumlah stok obat yang tersedia. Ini akan sangat membantu untuk proses perencanaan, kapan harus meminta obat dan kapan harus merotasi obat.dengan system ini kemungkinan suatu Puskesmas kekurangan obat akan dapat ditekan seminimal mungkin.
E.     Penilaian Mutu Layanan dan Kinerja Petugas
            Aplikasi ini dilengkapi dengan analisis data yang dapat membantu jajaran manajemen dalam melakukan penilaian terhadap mutu layanan dan kinerja petugas.Sebagai salah satu contoh yaitu penilaian mutu dan kinerja terhadap layanan rawat inap di Puskesmas. Disini analisa data dibuat dengan menggunakan beberapa indikator antara lain BOR , LOS, TOI dan GDR. Dengan melihat analisa yang ditampilkan pengambil kebijakan akan bisa mengambil sikap apakah keberadaan suatu Puskesmas rawatan layak dipertahankan, atau perlu penambahan sarana rawatan atau mungkin diperlukan mutasi untuk petugas layanan.
F.     Input Data Manajemen Program Berbasis Desa
            Untuk sumber data yang di-input pada manajemen program adalah data berbasis desa bukan data yang telah direkapitulasi oleh Puskesmas.Hal ini akan lebih membantu dalam mengambil suatu kebijakan yang tepat sasaran serta dapat menilai kinerja penanggung jawab desa bersangkutan.ini diharapkan akan bisa meningkatkan mutu layanan kesehatan yang tepat sasaran.
G.    Variabel Yang Dilengkapi Definisi Operasional Program
            Salah satu terjadinya bias data pada laporan Puskesmas adalah persepsi berbeda-beda petugas dalam mendefinisikan suatu variabel kegiataan. Hal ini mungkin saja akan menghasilkan data false positif ataupun sebaliknya.dengan dilengkapi definisi operasional pada setiap variabel yang terdapat dalam format laporan, diharapkan akan ada keseragaman dalam persepsi dan pemahaman sehingga tidak ada lagi data yang bias.
H.    Alert Sistem Untuk Data Yang Tidak Sinkron
            Sinkronisasi data adalah kunci keberhasilan dalam implementasi kebijakan program kesehatan. Kenyataan di lapangan bahwa sering suatu data diragukan validitasnya karena adanya perbedaan data pada variabel yang sama untuk program berbeda sebagai contoh adalah data ibu hamil atau data jumlah bayi. Data yang muncul tidak selalu sama antara program KIA , Gizi dan Imunisasi. Hal ini barangkali disebabkan perbedaan metode yang dipakai dalam menghitung jumlah sasaran. Dalam aplikasi ini walaupun perbedaan data tidak dikoreksi langsung mengingat kebijakan yang berbeda dari masing-masing program, setidaknya system alert untuk data yang tidak sinkron akan dapat mengingatkan masing-masing program telah terjadi ketimpangan informasi dan dapat menindaklanjuti dengan melakukan koordinasi antar program.
I.       Visualisasi Laporan Dalam Bentuk Grafik
            Output laporan yang dihasilkan dari pengolahan data pada aplikasi ini akan divisualisasikan dalam bentuk grafik. Hal ini akak sangat membantu para pengambil kebijakan dalam membuat suatu keputusan yang cepat dan melakukan intervensi yang tepat sasaran. Visyalisasigrafik dimunculkan sesuai kebutuhan . bisa dengan melihat berdasarkan target capaian bisa juga dengan komparasi antar desa atau antar program sesuai yang dibutuhkan.
J.      Analisa Data Program Sebagai Descision Suport Sistem
Dalam memberikan suatu informasi data bukanlah sekedar member informasi tentang hasil kegiatan yang telah dicapai tapi yang lebih penting adalah begaimana memberikan pemahaman tentang arti data tersebut sehinga tidak menjadi tanda tanya dan kesalahan persepsi bagi stake holder terkait. Aplikasi ini menyediakan analisa data berupa analisa deskriptif, analisa komparatif, analisa kecenderungan dan analisa hubungan yang menjelaskan secara rinci informasi data yang ditampilkan sekaligus dapat dijadikan pedoman bagi pengambil kebijakan untuk melakukan suatu intervensi terhadap program-program kesehatan

Ingin tahu info lebih lanjut :
kirimkan email anda ke dr.joni2011@gmail.com atau dr_joni_iswanto@yahoo.com


dinarcool.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar