Sistem
Informasi Kesehatan yang ada saat ini masih jauh dari kondisi ideal,
serta belum mampu menyediakan data dan informasi kesehatan yang evidence based
untuk pembangunan kesehatan yang efektif. Berbagai masalah klasik masih
dihadapi dalam penyelenggaraan SIK. Di antaranya adalah kegiatan
pengelolaan data dan informasi belum terintegrasi dan terkoordinasi dalam satu mekanisme kerjasama yang baik. Adanya overlapping kegiatan dalam pengumpulan dan pengolahan data, di mana masing-masing unit mengumpulkan datanya sendiri-sendiri dengan berbagai instrumennya di setiap unit kerja baik di pusat maupun di daerah. Penyelenggaraan SIK sendiri masih belum dilakukan secara efisien, masih terjadi redundant data, duplikasi kegiatan, dan tidak efisiennya penggunaan sumber daya. Hal ini sebagai akibat dari adanya SIK yang pengelolaannya saat ini belum optimal.
Aplikasi SIM-Puskesmas ini akan menjawab beberapa permasalahan klasik yang ada selama ini.Sistem yang dirancang dengan aplikasi sederhana dengan mengutamakan kemudahan untuk pengguna.Aplikasi ini dapat digunakan secara ofline tanpa menambah beban kerja Puskesmas karena memakai basis input data langsung dari register layanan dan register kegiatan. Beberapa fitur unggulan pada aplikasi SIM-Puskesmas ini adalah :
A.
Operasional
system secara online dan offlinepengelolaan data dan informasi belum terintegrasi dan terkoordinasi dalam satu mekanisme kerjasama yang baik. Adanya overlapping kegiatan dalam pengumpulan dan pengolahan data, di mana masing-masing unit mengumpulkan datanya sendiri-sendiri dengan berbagai instrumennya di setiap unit kerja baik di pusat maupun di daerah. Penyelenggaraan SIK sendiri masih belum dilakukan secara efisien, masih terjadi redundant data, duplikasi kegiatan, dan tidak efisiennya penggunaan sumber daya. Hal ini sebagai akibat dari adanya SIK yang pengelolaannya saat ini belum optimal.
Aplikasi SIM-Puskesmas ini akan menjawab beberapa permasalahan klasik yang ada selama ini.Sistem yang dirancang dengan aplikasi sederhana dengan mengutamakan kemudahan untuk pengguna.Aplikasi ini dapat digunakan secara ofline tanpa menambah beban kerja Puskesmas karena memakai basis input data langsung dari register layanan dan register kegiatan. Beberapa fitur unggulan pada aplikasi SIM-Puskesmas ini adalah :
Salah
satu penyebab tidak berjalannya system informasi adalah kurangnya dukungan
sarana dan prasarana terutama menyangkut perangkat pendukung system informasi
yaitu computer dan jaringan internet. Untuk daerah perkotaan hal ini mungkin
tidak jadi masalah tapi berbeda dengan daerah pedesaan yang satu puskesmas
hanya mungkin memiliki 1 komputer atau bahkan mungkin tidak ada ditambah lagi
jangkauan internet yang belum sampai ke pelosok maka pada pengembangan system
ini versi online dirancang hanya untuk daerah yang sudah memadai secara
infrastruktur , sedangkan untuk daerah yang tidak memadai disediakan versi
offline .
B. Sistem Kodefikasi Pasien
Pemberian kosefikasi nomor registrasi pasien untuk menghindari
terjadinya overlapping data. Satu pasien diberi datu nomor registrasi dengan
angka 15 digit berbeda untuk setiap pasien di Puskesmas manapun dia berobat. 15
digit tersebut merupakan perpaduan dari kode propinsi, kode kabupaten, kode
Puskesmas, no urut di buku, no urut di keluarga dan jenis tanggungan. System
penomoran seperti ini dipastikan akan menghindari adanya data ganda dari pasien
dimanapun dia mengunjungi Puskesmas.
C.
Penetapan
Diagnosa dengan Modifikasi ICD-10
Salah
satu hal penting dalam mengobati pasien oleh dokter dan tenaga lain adalah
dalam penetapan diagnosa. Dalam aplikasi ini klasifikasi diagnosa menggunakan
ICD-10 yang disederhanakan lengkap dengan definisi operasional sebagai tool
pembantu dalam melihat Kriteria diagnosa. Hal ini sangat membantu bagi petugas
dalam penegakan diagnosa suatu penyakit karena tidak perlu lagi harus melihat
buku atau catatan pada saat terjadi keragu-raguan dalam penetapan diagnosa.
D.
Mengetahui
Ketersediaan Obat Setiap Saat
Dengan
aplikasi ini petugas layanan dan petugas apotik setiap saat dapat mengetahui
jumlah stok obat yang tersedia. Ini akan sangat membantu untuk proses
perencanaan, kapan harus meminta obat dan kapan harus merotasi obat.dengan
system ini kemungkinan suatu Puskesmas kekurangan obat akan dapat ditekan
seminimal mungkin.
E.
Penilaian
Mutu Layanan dan Kinerja Petugas
Aplikasi
ini dilengkapi dengan analisis data yang dapat membantu jajaran manajemen dalam
melakukan penilaian terhadap mutu layanan dan kinerja petugas.Sebagai salah
satu contoh yaitu penilaian mutu dan kinerja terhadap layanan rawat inap di
Puskesmas. Disini analisa data dibuat dengan menggunakan beberapa indikator
antara lain BOR , LOS, TOI dan GDR. Dengan melihat analisa yang ditampilkan
pengambil kebijakan akan bisa mengambil sikap apakah keberadaan suatu Puskesmas
rawatan layak dipertahankan, atau perlu penambahan sarana rawatan atau mungkin
diperlukan mutasi untuk petugas layanan.
F.
Input
Data Manajemen Program Berbasis Desa
Untuk
sumber data yang di-input pada manajemen program adalah data berbasis desa
bukan data yang telah direkapitulasi oleh Puskesmas.Hal ini akan lebih membantu
dalam mengambil suatu kebijakan yang tepat sasaran serta dapat menilai kinerja
penanggung jawab desa bersangkutan.ini diharapkan akan bisa meningkatkan mutu
layanan kesehatan yang tepat sasaran.
G.
Variabel
Yang Dilengkapi Definisi Operasional Program
Salah
satu terjadinya bias data pada laporan Puskesmas adalah persepsi berbeda-beda
petugas dalam mendefinisikan suatu variabel kegiataan. Hal ini mungkin saja
akan menghasilkan data false positif ataupun sebaliknya.dengan dilengkapi
definisi operasional pada setiap variabel yang terdapat dalam format laporan,
diharapkan akan ada keseragaman dalam persepsi dan pemahaman sehingga tidak ada
lagi data yang bias.
H.
Alert
Sistem Untuk Data Yang Tidak Sinkron
Sinkronisasi
data adalah kunci keberhasilan dalam implementasi kebijakan program kesehatan.
Kenyataan di lapangan bahwa sering suatu data diragukan validitasnya karena
adanya perbedaan data pada variabel yang sama untuk program berbeda sebagai
contoh adalah data ibu hamil atau data jumlah bayi. Data yang muncul tidak
selalu sama antara program KIA , Gizi dan Imunisasi. Hal ini barangkali
disebabkan perbedaan metode yang dipakai dalam menghitung jumlah sasaran. Dalam
aplikasi ini walaupun perbedaan data tidak dikoreksi langsung mengingat
kebijakan yang berbeda dari masing-masing program, setidaknya system alert
untuk data yang tidak sinkron akan dapat mengingatkan masing-masing program
telah terjadi ketimpangan informasi dan dapat menindaklanjuti dengan melakukan
koordinasi antar program.
I.
Visualisasi
Laporan Dalam Bentuk Grafik
Output
laporan yang dihasilkan dari pengolahan data pada aplikasi ini akan
divisualisasikan dalam bentuk grafik. Hal ini akak sangat membantu para
pengambil kebijakan dalam membuat suatu keputusan yang cepat dan melakukan
intervensi yang tepat sasaran. Visyalisasigrafik dimunculkan sesuai kebutuhan .
bisa dengan melihat berdasarkan target capaian bisa juga dengan komparasi antar
desa atau antar program sesuai yang dibutuhkan.
J.
Analisa
Data Program Sebagai Descision Suport Sistem
Dalam memberikan suatu informasi data bukanlah
sekedar member informasi tentang hasil kegiatan yang telah dicapai tapi yang
lebih penting adalah begaimana memberikan pemahaman tentang arti data tersebut
sehinga tidak menjadi tanda tanya dan kesalahan persepsi bagi stake holder
terkait. Aplikasi ini menyediakan analisa data berupa analisa deskriptif,
analisa komparatif, analisa kecenderungan dan analisa hubungan yang menjelaskan
secara rinci informasi data yang ditampilkan sekaligus dapat dijadikan pedoman
bagi pengambil kebijakan untuk melakukan suatu intervensi terhadap
program-program kesehatan
Ingin tahu info lebih lanjut :
kirimkan email anda ke dr.joni2011@gmail.com atau dr_joni_iswanto@yahoo.com
Ingin tahu info lebih lanjut :
kirimkan email anda ke dr.joni2011@gmail.com atau dr_joni_iswanto@yahoo.com
dinarcool.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar