Kanker serviks atau kanker leher rahim atau disebut juga kanker mulut rahim merupakan salah satu penyakit keganasan di bidang kebidanan dan penyakit kandungan yang masih menempati posisi tertinggi sebagai penyakit kanker yang menyerang kaum perempuan (Manuaba, 2008). Kanker serviks adalah kanker leher rahim / kanker mulut rahim yang di sebabkan oleh virus Human Papiloma Virus (HPV). Hanya beberapa saja dari ratusan varian HPV yang dapat menyebabkan kanker. Penularan virus HPV yang dapat menyebabkan Kanker leher rahim ini dapat menular melalui seorang penderita kepada orang lain dan menginfeksi orang tersebut. Penularannya dapat melalui kontak langsung dan karena hubungan seks. Gejala yang mungkin timbul (Umumnya pada stadium lanjut) adalah perdarahan di luar masa haid, jumlah darah haid tidak normal, perdarahan pada masa menopause (setelah berhenti haid), keputihan yang bercampur darah atau nanah serta berbau, perdarahan sesudah senggama, rasa nyeri dan sakit di panggul, gangguan buang air kecil sampai tidak bisa buang air keci
Metode Papsmear
Pap smear berasal dari kata papanicolaou, yaitu seorang ahli dokter Yunani bernama George N. Papanicolaou, yang merancang metode mewarnai pulasan sampel sel-sel untuk diperiksa. Dokter ini yang merancang metode tes Pap smear sekitar 50 tahun yang lalu pada tahun 1943. Dasar pemeriksaan ini adalah mempelajari sel-sel yang terlepas dari selaput lendir leher rahim. Papsmear mudah dilakukan dan tidak menimbulkan rasa sakit Tingkat Keberhasilan Papsmear dalam mendeteksi dini kanker rahim yaitu 65-95 %. Pap Smear hanya bisa dilakukan oleh ahli patologi atau si-toteknisi yang mampu melihat sel-sel kanker lewat
mikroskop setelah objek glass berisi sel- sel epitel leher rehim dikirim ke laboratorium oleh yang memeriksa baik dokter, bidan maupun tenaga yang sudah terlatih
Sasaran
Pap Smear dapat dilakukan pada WUS yang sudah menikahatau yang sudah melakukan senggama. Sasarannya ditujukan kepada WUS dan wanita dengan faktor risiko
Waktu pelaksanaan Pap Smear
Pap Smear dilakukan sekali setahun. Bila tiga kali hasil pemeriksaan normal, pemeriksaan dapat dijarangkan, misalnya setiap dua tahun. Pada perempuan kelompok risiko tinggi, pemeriksaan harus dilakukan sekali setahun atau sesuai petunjuk dokter Pap Smear dapat dilakukan setiap saat, kecuali pada masa haid. Dua hari sebelum pemeriksaan Pap Smear sebaiknya tidak menggunakan obat-obatan yang dimasukan ke dalam vagina serta diketahui oleh suami. Waktu yang diperlukan untuk mengetahui hasil dari dilakukannya metode papsmear berkisar antara 4 hari sampai 2 minggu tergantung jarak tempat dilakukannya pemeriksaan papsmear dan dari laboratorium pemeriksaan specimen lendir mulut rahim. Untuk mengetahui apakah hasilnya positif atau negatif maka diperlukan tenaga khusus laboratorium yang dapat membaca hasil mikroskop. Jadi selama rentan waktu itulah wanita pasangan usia subur mengalami kecemasan terhadap hasil dari pemeriksaan pap smear
Biaya Papsmear
Biaya yang dikeluarkan dalam pemeriksaan papsmear berkisar antara Rp.50.000,00 sampai Rp.150.000,00 . Mengingat biaya untuk transportasi pengiriman bahan ke laboratoium dan pengiriman kembali specimen ke tempat pemeriksaan, serta biaya jasa laboratorium.
Metode IVA
IVA adalah salah satu deteksi dini kanker serviks dengan menggunakan asam asetat 3 - 5 % secara inspekulo dan dilihat dengan pengamatan mata langsung (mata telanjang). Pemeriksaan ini tidak menimbulkan rasa sakit, mudah , murah dan informasi hasilnya langsung Serviks (epitel) abnormal jika diolesi dengan asam asetat 3-5 % akan berwarna putih (epitel putih). Dalam waktu 1-2 menit setelah diolesi asam asetat efek akan menghilang sehingga pada hasil ditemukan pada serviks normal tidak ada lesi putih . Metode IVA tergolong sederhana, nyaman dan praktis. Dengan mengoleskan asam cuka (asam asetat) pada leher rahim dan melihat reaksi perubahan yang terjadi, prakanker dapat dideteksi. Biaya yang dikeluarkan pun juga relatif murah. Selain prosedurnya tidak rumit, pendeteksian dini ini tidak memerlukan persiapan khusus dan
juga tidak menimbulkan rasa sakit bagi pasien. Letak kepraktisan penggunaan metode ini yakni dapat dilakukan di mana saja, dan tidak memerlukan sarana khusus . Tingkat Keberhasilan metode IVA dalam mendeteksi dini kanker servik yaitu 60-92%. Sensitivitas IVA bahkan lebih tinggi dari pada Pap Smear. Dalam waktu 60 detik kalau ada kelainan di serviks akan timbul plak putih yang bisa dicurigai sebagai lesi kanker
Tidak ada komentar:
Posting Komentar