A.
Indikator Pembinaan Gizi Masyarakat
1.
Persentase balita gizi buruk ditangani/dirawat
a. Pengertian:
Balita adalah anak usia
dibawah 5 tahun (anak usia 0 s/d 59 bulan) yang ada di wilayah kerja pada kurun
waktu tertentu
1. Gizi buruk adalah status gizi berdasarkan indeks berat badan (BB)
menurut panjang badan (PB) atau tinggi badan (TB) dengan nilai Z-score < -3
SD dengan atau tanpa gejala klinis
2. Ditangani/dirawat adalah tindakan yang diberikan kepada balita gizi
buruk yang ditemukan mulai dari rujukan, klarifikasi dan konfirmasi, pengobatan
dan pemberian makanan tambahan yang disertai dengan penyuluhan, baik rawat
jalan maupun rawat inap
b. Definisi Operasional
Persentase balita gizi
buruk ditangani/dirawat adalah jumlah balita gizi buruk yang ditangani dibagi
dengan jumlah balita gizi buruk yang ditemukan di satu wilayah kerja puskesmas
pada kurun waktu tertentu.
d. Sumber Data:
Laporan RS, laporan puskesmas dan laporan
masyarakat
e. Rujukan
a. Pedoman Tatalaksana anak gizi buruk,tahun 2009
b. Buku Bagan Tatalaksana
anak gizi buruk, tahun 2009
c. Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit, tahun 2007
d. Pedoman Penanganan dan
pelacakan balita gizi buruk tahun 2009
2.
Persentase Balita ditimbang Berat Badannya
(D/S)
a. Pengertian:
1.
Balita 0-59 bulan adalah seluruh balita usia 0-59 bulan yang ada di
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.
2.
Ditimbang berat badannya adalah balita yang datang ke posyandu dan
ditimbang berat badannya di wilayah posyandu pada kurun waktu tertentu
3.
Persentase D/S yaitu indikator untuk mengetahui partisipasi masyarakat
terhadap kegiatan posyandu.
b. Definisi Operasional :
Persentase balita
ditimbang berat badannya (D/S) adalah jumlah balita yang ditimbang dibagi
dengan jumlah seluruh balita yang ada di wilayah posyandu pada kurun waktu
tertentu.
d. Sumber Data: LB3 atau FIII
Gizi
e. Rujukan: Pedoman
Pelaksanaan Surveilans Gizi di Kabupaten/Kota tahun 2010
3.
Persentase Bayi usia 0 – 6 Bulan Mendapat ASI
Eksklusif
a. Pengertian
1.
Bayi 0 – 6 bulan adalah seluruh bayi usia 0 bulan 0 hari sampai 5
bulan 29 hari yang ada di wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.
2.
ASI Eksklusif 0 – 6 bulan adalah ASI saja yang diberikan kepada bayi
usia 0 bulan 0 hari sampai 5 bulan 29 hari tanpa makanan/cairan lain selama
sehari sebelum dilakukan pencatatan (recall 24 jam)
3.
Bayi usia 0 – 6 bulan yang diberikan ASI Eksklusif adalah bayi usia 0
bulan 0 hari sampai 5 bulan 29 hari yang diberikan ASI saja selama sehari
sebelum dilakukan pencatatan (recall 24 jam) yang ada diwilayah kerja pada
kurun waktu tertentu.
b. Definisi Operasional
Persentase bayi usia 0 –
6 bulan mendapat ASI Eksklusif adalah jumlah bayi usia 0 bulan 0 hari sampai 5
bulan 29 hari yang diberikan ASI saja selama sehari sebelum dilakukan
pencatatan (recall 24 jam) dibagi dengan jumlah bayi usia 0 bulan 0 hari sampai
5 bulan 29 hari yang ada pada saat dilakukan pencatatan di wilayah kerja pada
kurun waktu tertentu.
d. Sumber Data: LB3 atau FIII Gizi
e. Rujukan: Pedoman
Pelaksanaan Surveilans Gizi di Kabupaten/Kota tahun 2010
4.
Cakupan rumah tangga yang
mengonsumsi garam beryodium
a. Pengertian:
Garam beryodium adalah
garam Natrium Chlorida (NaCl) yang diproduksi melalui proses yodisasi yang
memenuhi standar nasional Indonesia (SNI) mengandung kalium iodat (KIO3) >
30 ppm.
b. Definisi Operasional:
Cakupan rumah tangga yang
mengonsumsi garam beryodium adalah jumlah rumah tangga yang mengonsumsi garam
cukup yodium (> 30 ppm) dibagi dengan jumlah seluruh rumah tangga yang diperiksa
di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.
d. Sumber Data: Laporan hasil pemantauan garam beryodium di rumah tangga oleh
puskesmas
e. Rujukan: SNI 2000
5.
Persentase Balita 6-59 bulan dapat kapsul
vitamin A
a. Pengertian:
1.
Balita 6-59 bulan adalah balita usia 6-59 bulan yang ada di wilayah
kerja pada kurun waktu tertentu
2.
Kapsul vitamin A adalah kapsul yang mengandung vitamin A dosis tinggi
(100.000 SI warna kapsul biru untuk bayi usia 6-11 bulan dan 200.000 SI warna
kapsul merah untuk anak balita 12-59 bulan)
b. Definisi Operasional:
Persentase balita 6-59
bulan dapat kapsul vitamin A adalah jumlah balita 6-59 bulan yang mendapat
kapsul vitamin A dibagi dengan jumlah seluruh balita 6-59 bulan yang ada di
satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.
d. Sumber Data: LB3 atau FIII Gizi
e. Rujukan: Panduan
manajemen suplementasi kapsul vitamin A
6.
Persentase ibu hamil mendapat Fe 90 tablet
a. Pengertian:
1.
Tablet Fe adalah Tablet Tambah Darah (TTD) yang mengandung 60 mg
elemenental iron dan 250 mcg asam folat
2.
Fe 3 tablet adalah tablet tambah darah Fe yang diberikan kepada ibu
hamil sebanyak 90 tablet sampai masa nifas
b. Definisi Operasional:
Persentase ibu hamil
mendapat Fe 90 tablet adalah jumlah ibu hamil yang mendapat 90 TTD dibagi
dengan jumlah seluruh ibu hamil trimester 3 yang ada di satu wilayah kerja pada
kurun waktu tertentu
e. Rujukan: Buku KIA
7.
Persentase kabupaten/kota
yang melaksanakan surveilans gizi
a. Pengertian:
Surveilans gizi adalah
kegiatan analisis secara sistematis dan terus menerus terhadap masalah gizi
buruk dan indikator pembinaan gizi masyarakat agar dapat melakukan tindakan
penanggulangan secara efektif, efisien dan tepat waktu melalui proses
pengumpulan data, pengolahan, penyebaran informasi kepada
penyelenggara program kesehatan dan tindak
lanjut sebagai respon terhadap perkembangan informasi.
Surveilans gizi di kabupaten/kota berjalan
baik bila melaksanakan kegiatan:
1.
Pelaporan indikator pembinaan gizi tepat waktu, lengkap dan akurat
2. Umpan balik hasil
kegiatan pembinaan gizi sesuai dengan frekuensi pelaporan
3.
Pertemuan dalam rangka diseminasi informasi hasil surveilans gizi
lintas program dan lintas sektor secara berkala
4.
Tindak lanjut/respon hasil kajian data atau pertemuan berkala lintas
program dan lintas sektor, yang dilakukan oleh program dan sektor terkait
b. Definisi Operasional:
Persentase kabupaten/kota
yang melaksanakan surveilens gizi adalah jumlah kabupaten/kota yang
melaksanakan surveilans gizi dibagi dengan jumlah seluruh kabupaten/kota yang
ada di satu wilayah provinsi pada kurun waktu tertentu. Persentase
kabupaten/kota yang melaksanakan surveilans gizi dihitung di Provinsi.
d.
Sumber
Data: Laporan khusus provinsi
e. Rujukan: Pedoman
Pelaksanaan Surveilans Gizi di Kabupaten/Kota
8.
Persentase penyediaan bufferstock
MP-ASI untuk daerah bencana
a. Pengertian:
1.
Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) adalah makanan yang diberikan
kepada bayi dan anak umur 6-24 bulan untuk memenuhi kebutuhan gizi
2.
Buffer stock MP-ASI adalah MP-ASI yang disediakan untuk antisipasi
situasi darurat akibat bencana, KLB gizi dan situasi sulit lainnya.
b. Definisi Operasional:
Persentase penyediaan buffer
stock MP-ASI adalah jumlah MP-ASI yang diadakan dibagi dengan jumlah buffer
stock MP-ASI yang diperlukan untuk antisipasi situasi darurat akibat bencana,
KLB gizi dan situasi sulit lainnya.
d. Sumber Data: Direktorat Bina Gizi Masyarakat
e. Rujukan: Pedoman
Pelaksanaan Surveilans Gizi di Kabupaten/Kota
B. CARA
PERHITUNGAN ASI EKSKLUSIF 0-6 BULAN
1.
Hitung umur anak pada saat bayi ditimbang. Umur anak dihitung
berdasarkan bulan penuh artinya umur dihitung 1 bulan apabila telah genap 30
hari. Contoh:
- umur 25 hari = 0 bulan
- umur 1 bulan 14 hari = 1bulan
- umur 2bulan 29 hari = 2bulan
Langkah-langkah penghitungan umur anak:
a. Tentukan tanggal lahir anak, dalam format tanggal, bulan, tahun
misalnya: 5-4-2006
b. Tulis tanggal kunjungan, misalnya: 19-9-2008
Jadi umur anak dibulatkan
menjadi 24 bulan + 5 bulan = 29 bulan
Sisa hari tidak diperhitungkan
Bila selisih hari negatif maka umur anak dikurangi 1 bulan
Untuk menghindarkan hasil pengurangan minus,
lakukan sebagai berikut:
Tanggal kunjungan
|
05
|
04
|
2008
|
|
(05+30) (04-1)+12
(2008-1)
|
||||
35
|
15
|
2007
|
||
Tanggal lahir
|
19
|
10
|
2007
|
|
16
|
05
|
0 = 5 bln 16 hari
|
||
Umur anak dibulatkan menjadi
|
5 bulan. Sisa hari tidak
|
|||
diperhitungkan.
|
2. Tanyakan ibu bayi apakah bayi sehari sebelumnya sudah diberikan makanan/minuman lain kecuali obat, mineral dan vitamin, kemudian catat jawaban ibu ke dalam KMS balita pada kolom ASI Eksklusif 0,1,2,3,4,5 bulan dengan memberikan tanda-tanda berikut :
√ = bayi masih diberi ASI saja
X = bayi sudah diberi makanan/minuman lain selain ASI
A = bayi tidak datang penimbangan
R = bayi kembali diberi ASI saja (Relaktasi)
3.
Pindahkan catatan informasi ASI yang ada di KMS sesuai dengan
kode-kode yang telah diisi pada kolom 0,1,2,3,4,5 ke dalam kolom yang tersedia
pada register bayi. Hal ini dilakukan setiap bulan pada saat bayi berkunjung ke
posyandu.
4.
Bidan desa merekap jumlah kode √, X, A, R kunjungan terakhir di
posyandu ke dalam formulir rekapitulasi tingkat desa
5.
TPG merekap jumlah kode √, X, A, R kunjungan terakhir tingkat desa ke
dalam formulir rekapitulasi tingkat puskesmas
6.
TPG Puskesmas menghitung Cakupan ASI Eksklusif 0-6 bulan 6 bulan
sekali bersamaan dengan bulan vitamin A bulan Februari dan Agustus dengan rumus
berikut:
ASI Eksklusif Terkoreksi
|
P
|
=
|
Σnν
|
×100%
|
|
E
|
Σnν + ΣnX + ΣnR
|
||||
ASI Eksklusif Tidak Terkoreksi
|
PE
|
=
|
Σnν + ΣnR
|
×100%
|
|
Σnν + ΣnX + ΣnR
|
|||||
Keterangan:
√ = bayi 0-5 bulan masih diberi ASI saja
X = bayi 0-5 bulan sudah diberi
makanan/minuman lain selain ASI A = bayi 0-5 bulan tidak datang penimbangan
R = bayi 0-5 bulan kembali diberi ASI saja (Relaktasi)
Contoh Perhitungan ASI Eksklusif:
Berdasarkan register bayi, pada kunjungan
terakhir hitung jumlah untuk masing-masing kode-kode berikut :
Nama
|
Bulan
|
||||||||
0
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
||||
Iwan
|
√
|
A
|
√
|
X
|
R
|
R
|
|||
Eko
|
√
|
X
|
R
|
R
|
R
|
R
|
|||
Cahaya
|
√
|
√
|
√
|
√
|
|||||
Hera
|
√
|
√
|
√
|
√
|
|||||
Titin
|
√
|
A
|
|||||||
Elmi
|
√
|
X
|
X
|
X
|
X
|
X
|
|||
Jawaban :
|
|||||||||
Dari catatan diatas, diketahui
|
|||||||||
√ (0-5)
|
=
|
2
|
|||||||
X (0-5)
|
=
|
1
|
|||||||
R (0-5)
|
=
|
2
|
|||||||
A (0-5)
|
=
|
1
|