Jumat, 05 Oktober 2018

INDIKATOR KEGIATAN GIZI MASYARAKAT


A.         Indikator Pembinaan Gizi Masyarakat

1.       Persentase balita gizi buruk ditangani/dirawat
a.    Pengertian:

Balita adalah anak usia dibawah 5 tahun (anak usia 0 s/d 59 bulan) yang ada di wilayah kerja pada kurun waktu tertentu

1.    Gizi buruk adalah status gizi berdasarkan indeks berat badan (BB) menurut panjang badan (PB) atau tinggi badan (TB) dengan nilai Z-score < -3 SD dengan atau tanpa gejala klinis

2.  Ditangani/dirawat adalah tindakan yang diberikan kepada balita gizi buruk yang ditemukan mulai dari rujukan, klarifikasi dan konfirmasi, pengobatan dan pemberian makanan tambahan yang disertai dengan penyuluhan, baik rawat jalan maupun rawat inap

b.    Definisi Operasional

Persentase balita gizi buruk ditangani/dirawat adalah jumlah balita gizi buruk yang ditangani dibagi dengan jumlah balita gizi buruk yang ditemukan di satu wilayah kerja puskesmas pada kurun waktu tertentu.

c.    Cara Perhitungan / Rumus :

d.    Sumber Data:

Laporan RS, laporan puskesmas dan laporan masyarakat

e.    Rujukan

a.       Pedoman Tatalaksana anak gizi buruk,tahun 2009

b.      Buku Bagan Tatalaksana anak gizi buruk, tahun 2009

c.       Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit, tahun 2007

d.      Pedoman Penanganan dan pelacakan balita gizi buruk tahun 2009

2.      Persentase Balita ditimbang Berat Badannya (D/S)

a.    Pengertian:

1.        Balita 0-59 bulan adalah seluruh balita usia 0-59 bulan yang ada di wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.

2.       Ditimbang berat badannya adalah balita yang datang ke posyandu dan ditimbang berat badannya di wilayah posyandu pada kurun waktu tertentu

3.       Persentase D/S yaitu indikator untuk mengetahui partisipasi masyarakat terhadap kegiatan posyandu.

b.    Definisi Operasional :

Persentase balita ditimbang berat badannya (D/S) adalah jumlah balita yang ditimbang dibagi dengan jumlah seluruh balita yang ada di wilayah posyandu pada kurun waktu tertentu.

c.    Cara Perhitungan/Rumus:



d.  Sumber Data: LB3 atau FIII Gizi

e.    Rujukan: Pedoman Pelaksanaan Surveilans Gizi di Kabupaten/Kota tahun 2010

3.      Persentase Bayi usia 0 – 6 Bulan Mendapat ASI Eksklusif

a.    Pengertian

1.        Bayi 0 – 6 bulan adalah seluruh bayi usia 0 bulan 0 hari sampai 5 bulan 29 hari yang ada di wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.

2.       ASI Eksklusif 0 – 6 bulan adalah ASI saja yang diberikan kepada bayi usia 0 bulan 0 hari sampai 5 bulan 29 hari tanpa makanan/cairan lain selama sehari sebelum dilakukan pencatatan (recall 24 jam)

3.       Bayi usia 0 – 6 bulan yang diberikan ASI Eksklusif adalah bayi usia 0 bulan 0 hari sampai 5 bulan 29 hari yang diberikan ASI saja selama sehari sebelum dilakukan pencatatan (recall 24 jam) yang ada diwilayah kerja pada kurun waktu tertentu.

b.    Definisi Operasional

Persentase bayi usia 0 – 6 bulan mendapat ASI Eksklusif adalah jumlah bayi usia 0 bulan 0 hari sampai 5 bulan 29 hari yang diberikan ASI saja selama sehari sebelum dilakukan pencatatan (recall 24 jam) dibagi dengan jumlah bayi usia 0 bulan 0 hari sampai 5 bulan 29 hari yang ada pada saat dilakukan pencatatan di wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.


c. Cara Perhitungan/Rumus:



d.    Sumber Data: LB3 atau FIII Gizi

e.    Rujukan: Pedoman Pelaksanaan Surveilans Gizi di Kabupaten/Kota tahun 2010

4.      Cakupan rumah tangga yang mengonsumsi garam beryodium

a.    Pengertian:

Garam beryodium adalah garam Natrium Chlorida (NaCl) yang diproduksi melalui proses yodisasi yang memenuhi standar nasional Indonesia (SNI) mengandung kalium iodat (KIO3) > 30 ppm.

b.    Definisi Operasional:

Cakupan rumah tangga yang mengonsumsi garam beryodium adalah jumlah rumah tangga yang mengonsumsi garam cukup yodium (> 30 ppm) dibagi dengan jumlah seluruh rumah tangga yang diperiksa di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.

c.    Cara Perhitungan/Rumus
d. Sumber Data: Laporan hasil pemantauan garam beryodium di rumah tangga oleh puskesmas

e.    Rujukan: SNI 2000

5.      Persentase Balita 6-59 bulan dapat kapsul vitamin A

a.    Pengertian:

1.        Balita 6-59 bulan adalah balita usia 6-59 bulan yang ada di wilayah kerja pada kurun waktu tertentu

2.       Kapsul vitamin A adalah kapsul yang mengandung vitamin A dosis tinggi (100.000 SI warna kapsul biru untuk bayi usia 6-11 bulan dan 200.000 SI warna kapsul merah untuk anak balita 12-59 bulan)

b.    Definisi Operasional:

Persentase balita 6-59 bulan dapat kapsul vitamin A adalah jumlah balita 6-59 bulan yang mendapat kapsul vitamin A dibagi dengan jumlah seluruh balita 6-59 bulan yang ada di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.

c.    Cara Perhitungan/Rumus:


d.    Sumber Data: LB3 atau FIII Gizi

e.    Rujukan: Panduan manajemen suplementasi kapsul vitamin A

6.      Persentase ibu hamil mendapat Fe 90 tablet

a.    Pengertian:
1.        Tablet Fe adalah Tablet Tambah Darah (TTD) yang mengandung 60 mg elemenental iron dan 250 mcg asam folat

2.       Fe 3 tablet adalah tablet tambah darah Fe yang diberikan kepada ibu hamil sebanyak 90 tablet sampai masa nifas

b.   Definisi Operasional:

Persentase ibu hamil mendapat Fe 90 tablet adalah jumlah ibu hamil yang mendapat 90 TTD dibagi dengan jumlah seluruh ibu hamil trimester 3 yang ada di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu

c.    Cara Perhitungan/Rumus:


d.    Sumber Data: LB3 SIMPUS, Kohort ibu, buku KIA, PWS KIA

e.    Rujukan: Buku KIA

7.      Persentase kabupaten/kota yang melaksanakan surveilans gizi

a.    Pengertian:

Surveilans gizi adalah kegiatan analisis secara sistematis dan terus menerus terhadap masalah gizi buruk dan indikator pembinaan gizi masyarakat agar dapat melakukan tindakan penanggulangan secara efektif, efisien dan tepat waktu melalui proses pengumpulan data, pengolahan, penyebaran informasi kepada


penyelenggara program kesehatan dan tindak lanjut sebagai respon terhadap perkembangan informasi.

Surveilans gizi di kabupaten/kota berjalan baik bila melaksanakan kegiatan:

1.        Pelaporan indikator pembinaan gizi tepat waktu, lengkap dan akurat

2.       Umpan balik hasil kegiatan pembinaan gizi sesuai dengan frekuensi pelaporan

3.       Pertemuan dalam rangka diseminasi informasi hasil surveilans gizi lintas program dan lintas sektor secara berkala

4.       Tindak lanjut/respon hasil kajian data atau pertemuan berkala lintas program dan lintas sektor, yang dilakukan oleh program dan sektor terkait

b.    Definisi Operasional:

Persentase kabupaten/kota yang melaksanakan surveilens gizi adalah jumlah kabupaten/kota yang melaksanakan surveilans gizi dibagi dengan jumlah seluruh kabupaten/kota yang ada di satu wilayah provinsi pada kurun waktu tertentu. Persentase kabupaten/kota yang melaksanakan surveilans gizi dihitung di Provinsi.

c.    Cara Perhitungan/Rumus:


d.     Sumber Data: Laporan khusus provinsi

e.    Rujukan: Pedoman Pelaksanaan Surveilans Gizi di Kabupaten/Kota

8.      Persentase penyediaan bufferstock MP-ASI untuk daerah bencana

a.    Pengertian:

1.        Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) adalah makanan yang diberikan kepada bayi dan anak umur 6-24 bulan untuk memenuhi kebutuhan gizi

2.       Buffer stock MP-ASI adalah MP-ASI yang disediakan untuk antisipasi situasi darurat akibat bencana, KLB gizi dan situasi sulit lainnya.

b.    Definisi Operasional:

Persentase penyediaan buffer stock MP-ASI adalah jumlah MP-ASI yang diadakan dibagi dengan jumlah buffer stock MP-ASI yang diperlukan untuk antisipasi situasi darurat akibat bencana, KLB gizi dan situasi sulit lainnya.

c.    Cara Perhitungan/Rumus:


d.    Sumber Data: Direktorat Bina Gizi Masyarakat

e.    Rujukan: Pedoman Pelaksanaan Surveilans Gizi di Kabupaten/Kota


B.     CARA PERHITUNGAN ASI EKSKLUSIF 0-6 BULAN

1.       Hitung umur anak pada saat bayi ditimbang. Umur anak dihitung berdasarkan bulan penuh artinya umur dihitung 1 bulan apabila telah genap 30 hari. Contoh:

-  umur 25 hari = 0 bulan

-  umur 1 bulan 14 hari = 1bulan

-  umur 2bulan 29 hari = 2bulan

Langkah-langkah penghitungan umur anak:

a.  Tentukan tanggal lahir anak, dalam format tanggal, bulan, tahun misalnya: 5-4-2006

b. Tulis tanggal kunjungan, misalnya: 19-9-2008

c.  Hitung umur anak dengan mengurangi tanggal kunjungan dengan tanggal lahir, 
isalnya:



Jadi umur anak dibulatkan menjadi 24 bulan + 5 bulan = 29 bulan

Sisa hari tidak diperhitungkan


Contoh lain :



Bila selisih hari negatif maka umur anak dikurangi 1 bulan

Untuk menghindarkan hasil pengurangan minus, lakukan sebagai berikut:
Tanggal kunjungan
05
04
2008


(05+30)  (04-1)+12  (2008-1)


35
15
2007

Tanggal lahir
19
10
2007


16
05
0 = 5 bln 16 hari

Umur anak dibulatkan menjadi
5 bulan. Sisa hari tidak
diperhitungkan.





2.     
Tanyakan ibu bayi apakah bayi sehari sebelumnya sudah diberikan makanan/minuman lain kecuali obat, mineral dan vitamin, kemudian catat jawaban ibu ke dalam KMS balita pada kolom ASI Eksklusif 0,1,2,3,4,5 bulan dengan memberikan tanda-tanda berikut :

√ = bayi masih diberi ASI saja

X = bayi sudah diberi makanan/minuman lain selain ASI

A = bayi tidak datang penimbangan
R = bayi kembali diberi ASI saja (Relaktasi)

3.      Pindahkan catatan informasi ASI yang ada di KMS sesuai dengan kode-kode yang telah diisi pada kolom 0,1,2,3,4,5 ke dalam kolom yang tersedia pada register bayi. Hal ini dilakukan setiap bulan pada saat bayi berkunjung ke posyandu.

4.      Bidan desa merekap jumlah kode √, X, A, R kunjungan terakhir di posyandu ke dalam formulir rekapitulasi tingkat desa

5.      TPG merekap jumlah kode √, X, A, R kunjungan terakhir tingkat desa ke dalam formulir rekapitulasi tingkat puskesmas

6.      TPG Puskesmas menghitung Cakupan ASI Eksklusif 0-6 bulan 6 bulan sekali bersamaan dengan bulan vitamin A bulan Februari dan Agustus dengan rumus berikut:



ASI Eksklusif Terkoreksi
P

=
Σnν
×100%

E
Σnν   + ΣnX  + ΣnR





ASI Eksklusif Tidak Terkoreksi
PE
=
Σnν   + ΣnR
×100%

Σnν   + ΣnX  + ΣnR






Keterangan:

  = bayi 0-5 bulan masih diberi ASI saja

X = bayi 0-5 bulan sudah diberi makanan/minuman lain selain ASI A = bayi 0-5 bulan tidak datang penimbangan

R = bayi 0-5 bulan kembali diberi ASI saja (Relaktasi)

Contoh Perhitungan ASI Eksklusif:

Berdasarkan register bayi, pada kunjungan terakhir hitung jumlah untuk masing-masing kode-kode berikut :


Nama




Bulan




0

1
2

3
4
5

Iwan

A

X
R
R

Eko

X
R

R
R
R

Cahaya





Hera





Titin

A






Elmi

X
X

X
X
X

Jawaban :









Dari catatan diatas, diketahui






√ (0-5)
=
2







X (0-5)
=
1







R (0-5)
=
2







A (0-5)
=
1