Minggu, 22 Juli 2012

Deteksi Dini Kelainan Persalinan


1.      Pemeriksaan kehamilan dini (early ANC detection)
WHO memperkirakan  15 % dari seluruh wanita hamil akan berkembang menjadi komplikasi yang berkaitan dengan kehamilan serta dapat mengancam jiwa
Sehingga Pada prinsipnya deteksi dini ini berguna untuk memfasilitasi hasil yang sehat dan positif bagi ibu dan bayi bayinya dengan jalan menegakan hubungan kepercayaan dengan ibu , mendeteksi komplikasi – komplikasi yang dapat mengancam jiwa, mempersiapkan kelahiran dan memberikan pendidikan, untuk bisa membantu seorang ibu melewati kehamilan.

2.      Kontak dini kehamilan trimester I
Dilakukan pada saat ibu hamil memeriksakan diri untuk pertama kali pada petugas kesehatan, dilakukan pemeriksaan lengkap, kalau bisa 7T
Pada waktu perkenalan pada pemeriksaan pertama, para petugas diharapkan menunjukan sikap ramah, , penuh pengertian agar ibu hamil merasa nyaman dan percaya dalam perawatanya
3.      Pelayanan ANC berdasarkan kebutuhan individu
¥  Menurut  obtetri William
1 x 4 minggu sampai kehamilan 28 minggu
1 x 2 minggu sampai kehamilan 36 minggu
Setiap minggu setelah kehamilan 36 minggu
%  Menurut WHO ANC minimal dilakukan 4 x selama kehamilan.
1 x trimester 1
1 x trimester 2
2 x trimester 3
4.   Skiring untuk deteksi dini
Dilakukan dengan :
%  Mengunakan format pengumpulan data. (meliputi identitas, riwayat kehamilan, penyakit yang diderita, riwayat keluarga, pemeriksaan panggul, pemeriksaan fisik, penentuan usia kahamilan, dll)
%  Melakukan pemeriksaan  laboratorium dan studi terkait meliputi :
a.       Kunjungan awal (Pap smear, biakan gonore, klamidia, golongan darah, faktor rhesus, uji tuberculin, test serologi untuk spilis,  hepatitis B, Hb dan Ht, antibody varisela, urinalisis, test HIV)
b.      15 – 18 minggu skrining tripel alpa – fetoprotein / AFP
c.       28 minggu, skrining diabetes
d.      Trimester III, skrining Hbdan Ht
e.       36 minggu, skrining biakan gonorhoe, biakan klamidia