1.
Pemeriksaan kehamilan dini (early ANC detection)
WHO
memperkirakan 15 % dari seluruh wanita
hamil akan berkembang menjadi komplikasi yang berkaitan dengan kehamilan serta
dapat mengancam jiwa
Sehingga Pada
prinsipnya deteksi dini ini berguna untuk memfasilitasi hasil yang sehat dan
positif bagi ibu dan bayi bayinya dengan jalan menegakan hubungan kepercayaan
dengan ibu , mendeteksi komplikasi – komplikasi yang dapat mengancam jiwa,
mempersiapkan kelahiran dan memberikan pendidikan, untuk bisa membantu seorang
ibu melewati kehamilan.
2.
Kontak dini kehamilan trimester I
Dilakukan pada
saat ibu hamil memeriksakan diri untuk pertama kali pada petugas kesehatan,
dilakukan pemeriksaan lengkap, kalau bisa 7T
Pada waktu
perkenalan pada pemeriksaan pertama, para petugas diharapkan menunjukan sikap
ramah, , penuh pengertian agar ibu hamil merasa nyaman dan percaya dalam
perawatanya
3.
Pelayanan ANC berdasarkan kebutuhan individu
¥
Menurut
obtetri William
1 x 4 minggu sampai kehamilan 28 minggu
1 x 2 minggu sampai kehamilan 36 minggu
Setiap minggu setelah kehamilan 36 minggu
%
Menurut WHO ANC minimal dilakukan 4 x selama
kehamilan.
1 x trimester 1
1 x trimester 2
2 x trimester 3
4. Skiring untuk deteksi dini
Dilakukan dengan :
%
Mengunakan format pengumpulan data. (meliputi
identitas, riwayat kehamilan, penyakit yang diderita, riwayat keluarga, pemeriksaan
panggul, pemeriksaan fisik, penentuan usia kahamilan, dll)
% Melakukan pemeriksaan laboratorium dan studi terkait meliputi :
a. Kunjungan awal (Pap smear, biakan gonore, klamidia,
golongan darah, faktor rhesus, uji tuberculin, test serologi untuk spilis, hepatitis B, Hb dan Ht, antibody varisela,
urinalisis, test HIV)
b. 15 – 18 minggu skrining tripel alpa –
fetoprotein / AFP
c.
28 minggu, skrining diabetes
d.
Trimester III, skrining Hbdan Ht
e. 36 minggu, skrining biakan gonorhoe,
biakan klamidia