A. Konsep persalinan
M
Persalinan Eutosia
Adalah
persalinan yang berjalan dengan kekuatan sendiri (spontan dalam bentuk belakang
kepala, aterm dan hidup) à dimana
Power, Passage, passenger saling bekerja sama dengan baik
Ada 3 unsur pokok dari 5 unsur yang mempengaruhi persalinan normal yaitu :
1. Power (tenaga) meliputi :
a)
His (kontraksi otot rahim)
dengan sifat :
o
Kontraksi
simetris, Fundus dominan, Ada relaksasi
Dengan syarat :
§ Involuntir (tidak dapat diatur oleh
pasien), Interminten , Terasa sakit, Terkoordinasi dan simetris, Kadang dapat
dipengaruhi dari luar à secara
fisik, psikis, kimia
b)
Kontraksi otot dinding perut
c)
Kontraksi otot diafragma / kekuatan mengejan
d)
Ketegangan dan kontraksi ligamentum rotundum
2. Passage meliputi
Janin dan plasenta
3. Passenger (jalan lahir) Meliputi
Jalan lahir lunak dan keras
4.
Psikologis ibu
5.
Penolong
M
Persalinan Distosia adalah
-
Persalinan
yang memerlukan bantuan dari luar karena terjadi penyimpangan dari konsep
eutosia 3P (power, Passage,
Passenger ) (manuaba, 1998)
-
Adalah
kesulitan dalam jalanya persalinan (Rustam Mochtar, 1998)
-
Secara
harfiah diartikan sebagai persalinan sulit yang ditandai dengan kemajuan
persalinan yang lambat (Al-Fathdry, 2002)
M Distosia dalam
kala I dan II dapat disebabkan oleh :
1.
Kelainan Power meliputi :
§ Inersia uteri (adalah his yang sifatnya
lemah, lebih singkat dan jarang dibandingkan dengan his yang normal) dibagi
atas :
a.
Primer
Kelemahan his timbul sejak
dari permulaan persalinan. Hal ini harus dibedakan dengan his pendahuluan yang
juga lemah dan kadang – kadang menjadi hilang
b.
Sekunder
Kelemahan his timbul setelah
adanya his yang kuat teratur dan dalam waktu yang lama
§ Tetani uteri (adalah his yang terlampau
kuat dan terlalu sering sehingga tidak ada relaksasi rahim)
§ His yang tidak terkoordinasi (adalah sifat
his yang berubah – rubah, tidak ada koordinasi dan sinkronisasi antara kontaksi
dan bagian - bagiannya)
§
Kelelahan ibu mengejan
§
Salah pimpin kala II
2.
Passage meliputi :
§ Kelainan bentuk panggul (deformed pelvik)
1)
Congenital
2)
Kelainan penyakit tulang panggul
3)
Kelainan tulang belakang
§
Kesempitan panggul
§
Ketidak seimbangan sefalopelvik
§
Kelainan jalan lahir lunak
3.
Passenger meliputi :
©
Kelainan bentuk dan besar janin
©
Kelainan
pada letak kepala
© Kelainan letak janin : letak sungsang, letak lintang, letak mengolak,
presentasi rangkap / ganda
2.
PRESENTASI
DAN POSISI JANIN DALAM RAHIM
Sebelum memasuki kelainan
baiknya diketahui juga istilah letak janin dalam rahim, dalam ilmu kebidanan
dikenal 4 pengertian yaitu :
-
Situs / letak
-
Habitus / sikap
-
Presentasio / presentasi
-
Position / posisi
J
Situs / letak
Letak
janin dipakai bila ingin mengemukakan bagaimana hubungan sumbu panjang anak
terhadap sumbu panjang ibu à letak bujur (memanjang), letak lintang, letak miring / mengolak. Untuk
99% presentasi kepala, 4 % presentasi sungsang, dan 1 % letak lintang dan
miring
J
Habitus / sikap
Adalah
bagaimana janin menunjukan hubungan bagian – bagian janin terhadap sumbunya,
khususnya terhadap tulang punggungnya à fleksi / defleksi
J
Presentasi
Dipakai untuk
menentukan bagian janin yang ada dibagian bawah uterus melalui pemeriksaan
dalam Misal : Presentasi Belakang kepala, presentasi Puncak, presentasi Muka,
presentasi dahi, presentasi ganda, Presentasi bokong, presentasi bahu,
presentasi kaki, dll)
J
Posisi
Dipakai untuk menetapkan apakah hubungan yang dipilih oleh
bagian janin yang berpresentasi tadi sebelah kanan, kiri, melintang , depan / belakang
terhadap sumbu ibu (maternal pelvis)
Kedudukan
bagian terendah janin
|
Indikator
|
Posisi
|
Belakang kepala
|
UUK
|
Kiri / kanan
Depan,
melintang, belakang
|
Puncak
|
UUB
|
|
Muka
|
Os Dagu (mento)
|
Kiri / kanan
Depan,
melintang, belakang
|
Bokong
|
Os sakrum
|
Kiri / kanan
Depan, belakang
|
Bahu
|
Punggung
|
Depan, belakang, atas bawah
|
Istilah yang sering dipakai:
Bahasa ingris Bahasa indonesia
L = left Ki
= kiri
R = right Ka
= kanan
A = anterior Dep
= depan
P = posterior Bel
= belakang
T = transverse Mel
= melintang
O = occiput UUK
= ubun – ubun kecil
FM = fontanel mayor UUB
= ubun – ubun besar
M = mentum D
= dagu
S = sacrum S
= sacrum
Sc = scapula Bh
= bahu
F = frontal Dh
= dahi
3. Jenis
– jenis kelainan presentasi dan posisi
Dalam hal ini
dikenal istilah
¥
Mal presentasi
Adalah semua presentasi lain
dari janin selain presentasi vertek (puncak kepala à yaitu daerah antara UUK dan UUB dan os
parietal) meliputi :
1.
Presentasi Puncak
2.
Presentasi Muka
3.
Presentasi dahi
4.
Presentasi ganda
5.
Presentasi bokong
6.
Presentasi bahu
7.
Presentasi kaki
¥ Mal posisi merupakan posisi abnormal dari vertek kepala janin
(dengan UUK sebagai penanda) terhadap panggul ibu :
1.
Posisi oksipitalis posterior persistens
Pembagian mal
posisi
1. Posisi oksipitalis posterior persistens
M
Defenisi
Keberadaan UUK di belakang masih dianggap
variasi persalinan biasa, Pada kurang dari 10 % keadaan, kadang – kadang UUK
tidak berputar ke depan, sehingga tetap di belakang. Dan hal ini
disebut dengan Posisi oksipitalis posterior persistens
M
Etiologi
1. Usaha penyesuaian kepala terhadap bentuk
dan ukuran panggul (panggul anthropoid dan android dan kesempitan mid pelvik)
2.
Letak punggung janin dorso posterior
3.
Putaran paksi salah satu tidak berlangsung, pada (perut
bantung, jenin kecil / janin mati, arkus pubis yang luas, dolichocephali,
panggul sempit)
4. Otot dasar panggul yang sudah lembek pada
multi para
M
Diagnosis
UUK pada VT teraba dibelakang, putaran
paksi terhalang / tidak terjadi
M
Penanganan
Wewenang
bidan dalam persalinan
1. Pembukaan belum lengkap à tanda obstruksi (-) à kolaborasi dg dokter à drip oksitosin
2. Ibu berbaring miring kearah punggung janin
3.
Rujuk ke RS à Jika tidak ada kemajuan persalinan setelah
pembukaan lengkap
4.
Akhiri persalinan à ekstraksi forsep /
vacum
Pembagian
mal presentasi
1.
Presentasi puncak kepala
M
Defenisi
Suatu keadaan
dimana dalam keadaan tertentu fleksi
kepala tidak terjadi à kepala dalam keadaan defleksi. Dan Presentasi puncak kepala ini terjadi karena
derajat defleksinya ringan à pada pemeriksaan dalam teraba UUB bagian yang terendah, dan UUB sudah
berputar kedepan ( 1 % dari seluruh persalinan) pada umumnya presentasi puncak
kepala merupakan kedudukan sementara à berubah à presentasi belakang kepala
M
Etiologi
©
Kelainan panggul à kerusakan dasar
panggul
©
Kepala berbentuk bundar
©
Anak kecil / mati
©
Perut gantung
©
Panggul sempit
M
Mekanisme persalinan
Biasanya UUB sejak permulaan sudah terletak lebih rendah dari
UUK, makin turun kepala anak à
makin sukar diraba, apabila kepala anak sampai di pertengahan jalan lahir à
sumbu panggul melengkung ke depan maka tidak ada paksaan yang istimewa buat memutar UUB ke depan, jika
punggung janin sebelah belakang à muka anak dan UUB à memutar ke depan,
tetapi jika punggung anak terletak di sebelah depan à UUB memutar kearah
belakang à
letak belakang kepala
Pada letak puncak yang menjadi hipomoklion adalah glabela
(batas alis dan dahi) dibawah simpisis dan dengan fleksi kepala lahir dengan
belakang kepalaà
melewati perineum à lahir seluruhnya
M
Perbedaan dengan POPP
a) Pada presentasi puncak kepala tidak
terjadi fleksi kepala yang maksimal
b) Lingkaran kepala yang melalui jalan lahir
adalah sirkumferensia fronto oksipitalis
M
Komplikasi
Partus lama,
robekan jalan lahir yang luas, molage hebat à mortalitas tinggi
M
Penanganan
Wewenang
bidan dalam persalinan
a.
Dalam memimpin partus à observasi à kira – kira 75 % dapat lahir spontan
b.
Anjurkan ibu untuk miring kearah punggung
janin
c. Bila ada kemacetan à rujuk RS à indikasi ekstrasi forsep / Vacum
2. Presentasi
muka
M
Defenisi
Presentasi ini
terjadi bila derajat defleksinnya
maksimal à sehingga oksiput tertekan pada
punggung dan muka janin merupakan bagian yang terendah menghadap ke bawah. Angka
kejadian 0,27 – 0,5 %, dimana presentasinya
ditentukan oleh dagu
M
Diagnosis
2. Pada pemeriksaan luar dada teraba seperti
punggung
3. Bagian kepala yang menonjol terdapat
disebelah yang berlawanan dengan dada
4. Pada bagian dada dapat teraba bagian kecil
janin dan DJJ terdengar lebih jelas
5. Pada pemeriksaan dalam à muka sudah masuk dalam rongga panggul à teraba à dagu, mulut, hidung dan pinggir orbita
6.
Pemeriksaan RO à
kepala tampak menengadah
M
Etiologi
a. Primer à terjadi sejak masa kehamilan karena :
(Ansefalus, hidrosefalus,
congenital anomaly, congenital shortening of the cervical muscle, struma, kista
leher, lilitan tali pusat pada leher beberapa kali)
b. Sekunder à baru terjadi pada waktu persalinan karena :
(panggul sempit, tangan
menumbung disamping kepala, anak sangat besar, plasenta previa / plasenta letak
rendah, grande multipara, pegerakan anak bebas pada hidramnion dan perut
gantung, posisi uterus miring)
M
Patologi persalinan
Dagu dapat
berputar ke depan (mento anterior 80 – 90 %) / kebelakang (mento posteriorà jarang), bila mento posterior persisten à kepala tak mungkin lahir karena kepala sudah defleksi maksimal.
M
Prognosis
o
Bagi
ibu ( Partus lama, mudah infeksi intra partum / nifas, perlukaan jalan lahir
yang luas, motralitas tinggi 3 %
o
Bagi
janin (Kaput di daerah muka à kepala sepeti mulut babi (dolichocephal),
perdarahan dalam otak, mortalitas kira – kira 15 %
M
Penanganan
Wewenang bidan dalam persalinan
1.
Jika terdiagnosa letak muka pada saat
periksa dalam à rujuk ke RS
2. Di RS à observasi teliti à 80 – 90 % dapat
lahir spontan
3. Bila pembukaan masih kecil à Seksio sesaria
4.
Pada primigravida à Seksio sesaria
5.
Pada letak mento posterior à Seksio sesaria
6.
Usaha untuk merubah letak (reposisi mento posterior à
mento anterior, cara SCHATZ, cara ZANGEMEISTER - THORN)
2. Presentasi
dahi
M
Defenisi
Presentasi ini terjadi antara fleksi dan defleksi à dahi berada pada posisi terendah dan tetap paling depan à dapat berubah à letak muka / belakang kepala
M
Etiologi
Anak kecil / sudah meninggal, penempatan
dahi persisten, Seperti letak muka
M
Mekanisme persalinan
Kepala
memasuki panggul biasanya dengan dahi
melintang / miring. Pada waktu putaran paksi, dahi memutar ke depan. Maxilla
(fossa canina) sebagai hipomoklion berada dibawah simpisis, kemudian terjadi
fleksi untuk melahirkan kepala belakang melewati perineum à defleksi, maka lahirlah mulut, dagu,
dibawah simpisis
M
Diagnosis
o
Palpasi
Bokong teraba di fundus,
kepala dibawah
Benjolan kepala terdapat pada
tempat punggung
o
Auskultasi à Djj paling jelas melewati dada
o
Pemeriksaan dalam (teraba sutura frontalis, bila diikuti pada ujung
yang satu teraba UUB dan pada ujung yang lain teraba pangkal hidung dan
lingkaran orbita
M
Penanganan
wewenang bidan
dalam persalinan
a. Rujuk ke RS
b.
Observasi kemajuan persalinan (di RS)
c. Reposisi menjadi letak LBK / letak muka à DR OBGYN
d. Bila ada indikasi dan syarat terpenuhi à ekstraksi vakum dan cunam à tidak dibolehkan lagi
e.
Bila janin meninggal à embriotomi
f. Bila janin masih hidup ditambah indikasi
lain à seksio sesaria
M
Prognosis
© Ibu (partus menjadi lama, bisa terjadi
robekan dan rupture uteri)
©
Janin
(mortalitas lebih tinggi)
4. Presentasi
rangkap / ganda
M
Defenisi
Menurut
EASTMAN adalah
keadaan dimana
bagian
kecil janin menumbung di samping bagian besar
janin dan bersama – sama memasuki panggul, mis : tanggan di samping kepala,
kaki disamping kepala, dan tanggan disamping bokong
M
Etiologi
Letak
rangkap à
pintu bawah panggul tidak dimasuli oleh seluruh bagian bawah janin, sepeti pada
:
1.
Panggul sempit, Janin kecil / mati, Multipara, Gemeli
M
Penanganan
Wewenang bidan dalam persalinan à awasi kemajuan persalinan à jika bagian janin tidak bisa didorong ke
atas à rujuk RS
5. letak
sungsang (presentasi bokong)
M
Defenisi
Adalah janin yang letaknya memanjang
(membujur) dalam rahim, kepala berada di fundus dan bokong dibawah.
M
Klasifikasi
1. letak bokong (frank breech ) à
letak bokong dengan kedua tungkai terangkat ke
atas 75%
2. letak
sungsang sempurna (complet breach) à
letak bokong dengan kedua kaki ada disamping
bokong
3. letak sungsang tidak sempurna (inkomplet
breech)
adalah letak sungsang diamana
selain bokong bagian yang terendah juga kaki / lutut, terdiri dari :
1) kedua kaki = letak kaki sempurna 24
%
satu kaki = letak kaki tak
sempurna
2) kedua lutut = letak lutut sempurna 1 %
satu lutut =
letak lutut tak sempurna
M
Frekuensi
Letak sungsang ditemukan kira – kira 2 – 4
%. Grennhill à 4 – 4,5
%. Holland à 2 – 3 %.
RS Dr, pirgadi Medan à 4,4 %. RS
Hasan Sadikin Bandung à 4,6 %
M
Diagnosa
1.
Anamnesa
Ibu mengeluh kehamilanya
terasa lain dari pada yang dahulu
Ibu merasa penuh padan atas
Ibu mengatakan gerak janin
terasa lebih banyak di bagian bawah
2.
Palpasi
Pada bagian bawah uterus à tidak dapat teraba bagian yang keras dan
bulat, yakni kepala sedangkan pada bagian fundus teraba kepala
3.
Auskultasi
Djj umumnya ditemukan setinggi
/ sedikit lebih tinggi dari umbilikus
4.
Pemeriksaan penunjang à USG
5.
VT
Saat ketuban sudah pecah dapat
teraba bokong yang ditandai dengan adanya sacrum, kedua tuber iskii dan anus. Bila
teraba kaki harus dibedakan dengan tangan
M
Etiologi
a.
Proses adaptsi janin terhadap ruang di dalam uterus.
Pada kehamilan < 32 minggu jumlah air ketuban masih banyak à
janin bergerak leluasa. Pada triwulan terakhir à janin tumbuh lebih
cepat diiringi dengan mulai berkurangnya air ketuban à bokong lebih besar
dari kepala à
dipaksa menempati ruang yang lebih luas yaitu fundus uteri
b.
Multiparitas
c.
Gemelli
d.
Hidramnion
e.
Hidrosefalus
f. Plasenta previa dan plasenta yang terletak
di kornu uteri
g.
Panggul sempit
h. Kelainan uterus dan kelainan bentuk uterus
M
Mekanisme persalinan
1.
Bokong masuk panggul à garis penggal paha
miring / melintang
2. Di dasar penggul à putaran paksi dalam à pintu bawah à diameter anteroposterior à trokanter depan dibawah simpisis
3. Terjadi fleksi lateral badan janin à trokanter belakang melewati perineum à lahir seluruh bokong
4. Terjadi putaran paksi luar à perut berada di posterior à bahu lewati pap (garis terbesar bahu
melintang / miring)
5. Terjadi putaran paksi dalam pada bahu à bahu depan dibawah simpisis à bahu belakang melewati perineum
6. Kepala masuk rongga panggul à sutura sagitalis melintang / miring
7. Dalam rongga panggul à putaran paksi dalam kepalaà muka memutar à posterior dan oksiput à simpisis
8. Suboksiput sebagai hipomoklion à lahir dagu, mulut, hidung, dahi dan
seluruh kepala secara berturut – turut melewati perineum
M
Prognosis
Bayi
Angka kematian lebih tinggi dari pada
letak kepala dikarenakan:
a. Prematuritas dan penanganan persalinan
yang kurang sempurna à hipoksia
dan perdarahan otak
b. Hipoksia à terjapitnya tali pusat antara kepala dan panggul
pada waktu kepala memasuki rongga panggul dan akibat retraksi uterus à lepasnya plasenta sebelum kepala lahir
c. Kelahiran kepala janin lebih lama dari 8
menit setelah umbilicus dilahirkan
d. Bahaya aspiksia pada tali pusat menumbungà presentasi bokong kaki sempurna / bokong
kaki tidak sempurna
M
Penanganan
Wewenang
bidan dalam persalinan
1. Pada
primi para à rujuk ke RS
2. Pada multipara à tentukan TBJ à pantau kemajuan persalinan
6. Letak
lintang (presentasi bahu)
M
Defenisi
Adalah bila sumbu memanjang janin
menyilang sumbu panjang ibu secara tegak lurus / mendekati 90 derajat
Letak
lintang dibagi menurut :
a.
letak kepala terbagi atas :
§
LLi I :
kepala di kiri
§
LLi II :
kepala di kanan
b.
posisi punggung terbagi atas :
§
Dorso anterior (di depan)
§
Dorso posterior (di belakang)
§
Dorso superior (di atas)
§
Dorso inferior (di bawah)
M
Insiden
Dilaporkan oleh RSUP DR. Pirngadi medan
0,6%, RS Hasan Sadikin Bandung 1,9%. RSUP DR. Cipto Mangunkusumo selama 5 tahun
0,1% dari 12827 persalinan, Greenhill menyebutkan angka 0,3 % dan Holland 0,5 –
0,6 %
M
Etiologi
§
Multiparitas disertai dinding uterus yang lembek
§
Kehamilan premature, hidramnion, gamelli
§
Keadaan yang mengahalangi kepala ke rongga rahim
à
tumor di daerah panggul dan plasenta previa
§ Kelainan bentuk rahim à uterus arkuatus dan sub septus
M
Diagnosis
Inspeksi
§
Abdomen melebar ke samping
§ Fundus uteri membentang sedikit diatas
umbilikus
Palpasi
© Leopold I à tidak ditemukan bagian janin dalam fundus
© Leopold II à balotemen kepala teraba pada salah satu fossa
iliaka dan bokong pada fossa iliaka lainya
©
Leopold III dan IV negatif
VT
·
Pada
stadium awal bagian dada dapat terba seperti rasa bergeigi
·
Jika
dilatasi servik lebih besar à teraba scapula dan klavikula
·
Pada
stadium lanjut bahu terjepit dalam rongga panggul dan salah satu tanggan sering
menumbung
M
Proses persalinan
§ Kelahiran spontan bayi normal yang sudah
tumbuh normal à jelas
tidak mungkin
§ Janin hanya bisa lahir spontan à premature / janin sudah mati à karena lembek
§ Letak lintang kasep terjadi bila bahu terjepit
kuat pada bagian atas panggul à uterus berkontraksi kuat à cincin tretraksi à makin tinggi dan nyata
§ Dimulainya persalinan aktif pada wanita
dengan letak lintang à indikasi
SC
M
Prognosa
Bagi ibu à rupture uteri, partus lama, KPD, infeksi intra
partum
Bagi bayi à angka kematian tinggi yang disebebkan oleh
1.
prolapsus funiculi
2.
trauma partus
3. hipoksia karena kontraksi uterus terus
menerus
4.
KPD
M
Penanganan
Wewenang
bidan dalam persalinan
Rujuk RS à
pengawasan DJJ ketat