Minggu, 22 Juli 2012

Kehamilan Prematur dan PostMatur


 
PREMATUR / PRETERM
A.    Pengertian persalinan prematur
Persalinan premature adalah terjadinya persalinan pada usia kehamilan 37 minggu / kurang dari 37 minggu dengan perkiraan berat janin kurang dari antara 1000 - 2500 gram
B.     Etiologi persalinan premature
1.      Komplikasi medis dan obstetric
%  Perdarahan pada plasenta previa / solution plasenta
%  Hipertensi dalam kehamilan
%  KPD
%  Kehamilan kembar

2.      Faktor gaya hidup / kebiasaan
%  Merokok
%  Gizi yang buruk
%  Penambahan BB yang kurang saat hamil
%  Pengunaan narkotika dan alkohol
%  Stress psikososial
3.      Infeksi cairan ketuban
4.      Preterm ruptured membrane
5.      Vaginosis bacterial
6.      Trichomonas dan candida vaginistis
7.      Clamidia
C.     Penanganan persalinan premature
Prinsip penanganan persalinan premature adalah :
1.      Coba hentikan kontraksi uterus / penundaan kelahiran /
2.      Persalinan berjalan terus dan siapkan penanganan selanjutnya
D.    Upaya mengentikan kontraksi uterus
Kemungkinan obat – obatan tokolitik hanya berhasil sebentar tapi penting untuk memberikan kortikosteroid, intervensi ini bertujuan untuk menunda kelahiran sampai bayi cukup matang untuk lahir (37 minggu),
·         Penundaan kelahiran dilakukan bila :
1.      Umur kehamilan 37 minggu
2.      Pembukaan kehamilan kurng dari 3 cm
3.      Tidak ada amnionitis, pre eklamsi atau perdarahan yang aktif
4.      Tidak ada gawat janin
·         Jika ibu masuk rumah sakit
1.      Evaluasi ulang saban 2 jam untuk mengetahui dilatasi dan penipisan servik
2.      Berikan tokolitik untuk memperbaiki kematangan paru
3.      beri 2 dosis betametason 12 mg IM salang 2 jam (atau berikan 4 dosis deksametason 5 mg IM selang 6 jam)
4.      Steroid tidak boleh diberikan bila ada infeksi yang jelas
POSTMATUR / POSTTERM
A.    Pengertian post mature
Post matur adalah kehamilan yang ≥ 42 minggu (294 hari ) dihitung dari hari pertama haid terakhir (HPHT)
B.     Insiden
Bervariasi tergantung dari criteria diagnosa yang diambil, berkisar 4 – 14 % à 10 %
C.     Etiologi
1.      Abnormalitas dari poros janin – hipopise – adrenal
2.      Faktor regulasi hormonal
-          Esterogen / progesterone rasio
-          Prostaglandin
3.      Kelainan congenital pada janin
-          Ansepali
-          Trisomi 16 dan 18
-          Seckel’s darwfism
4.      Kehamilan intrauterine
5.      Defisiensi sulfatase pada plasenta
D.    Sindrom pascamaturitas
Yaitu kehamilan pascamatur disertai oleh
§  Oligohidramnion
§  Cairan amnion mengandung mekonium
§  BBl dengan derajat postmatur
>  Stadium 1
Kulit menunjukan kehilangan vernik kaseosa dan maserasi berupa kulit kering, rapuh dan mudah mengelupas
>  Stadium 2
Gejala diatas ditambah pewarnaan mekonium / kehijauan pada kulit
>  Stadium 3
Terdapat pewarnaan kunig kehijauan pada kuku, kulit dan tali pusat
E.     Insiden : 10 % pada kehamilan 41 – 43 mg dan 33 % pada kehamilan 44 minggu
F.      Manajemen
Pengawasan janin mencakup :
  1. Hitung gerak janin (normal 7 x / 20 menit)
  2. Nonstress test (NST) 2 kali seminggu dimulai pada usia kehamilan 41 minggu / pengukuran cairan amnion 2 kali seminggu jika hasil non reaktif à lanjut dengan test tekanan mengunakan oksitosin à hasil reaktif dengan nilai spesifikasinya 98,8 % à janin berkemungkinan besar baik
  3. BPP (biophysical profile) / profil biofisik  setiap minggu mulai pada usia kehamilan 41 mingu disertai pengukuran volume cairan amnion 2 kali seminggu (normal air ketuban > 1 cm / bidang)
  4. Amnioskopi à banyak dan jernih à baik, tetapi jika air ketuban sedikit dan mengandung mekonium à bayi beresiko mengalami aspiksia 33 %
Indikasi kelahiran :
  1. Setiap hasil uji pengawasan janin yang tidak meyakinkan
§  NST nonreaktif
§  Oligohidramnion
§  BPP ≤ 6 dengan volume cairan normal
§  CST (contraction stress test) / Uji stress kontraksi positif
§  Gerak janin menurun
  1. Jika servik telah siap pada usia kehamilan 42 minggu, induksi harus dipertimbangkan
  2. Konsultasi dengan dokter perlu dilakukkan setelah 42 minggu

I