Memandikan bayi merupakan upaya yang dilakukan untuk
menjaga agar tubuh bayi bersih, terasa segar dan mancegah kemungkinan adanya
infeksi. Prinsip dalam memandikan bayi yang harus diperhatikan adalah menjaga
jangan sampai bayi kedinginan serta kemasukan air ke hidung, mulut atau telinga
yang dapat mengakibatkan aspirasi.
Memandikan bayi merupakan salah satu bagian dari
perawatan bayi khususnya perawatan mengenai kulit bayi (Hellen, Perawatan
Maternitas)
Memandikan bayi adalah suatu kegiatan rutin sebanyak 2
kali sehari yang dilakukan oleh ibu dalam rangka menjaga kesehatan bayi
(www.blogdokter.net)
Tujuan
memandikan bayi:
1.
Meransang reflek fisiologis bayi
terutama reflek menagis, untuk menilai apakah bayi mempunyai paru-paru sehat
atau tidak
2.
Memperlancar sirkulasi darah
3.
Memberi rasa nyaman
4.
Mangamati apakah ada kelainan pada
bayi seperti warna kulit kebiru-biruan
5.
Menambah erat hubungan kasih sayang
antara ibu dan bayi
Hal-hal yang
perlu diperhatiakan dalam memandikan bayi:
1.
Sebaiknya
dimandikan oleh ibunya sendiri agar menambah ikatan kasih sayang antara ibu dan
bayi
2.
Dimandikan
setelah 6 jam atau sampai suhu bayi stabil
3.
Pastikan
bayi dalam keadaan sehat dan tidak tidur
4.
Air
jangan sampai masuk ketelinga
5.
Sewaktu
memakaikan sampo ke kepala bayi secara lembut
6.
Jangan
sampai bayi mangalami hipotermi
7.
Atur
suhu air yaitu ±37oC, dirasakan dengan siku, air hangat dan tidak
panas
8.
Untuk
bayi yang sangat kecil tau usia kurang dari 3 bulan, diimandikan di ruangan
yang bertemperatur 26-290ะก, tidak berAC, tidak ada kipas angin, dan
tidak kotor.
9.
Waktu
yang baik untuk memandikan adalah ½ jam sebelum makan atau 1 jam sesudah makan
guna menghindari bayi muntah susu. Pilih waktu yang suhu udaranya paling tinggi
(jam 10 pagi sampai jam 2 siang), lamanya ±5-10 menit
1.
Persiapan
Alat
a.
Ember 2 buah
b.
Bak tempat memandikan bayi 1 buah
c.
Tempat sampah (neirbeken) 1 buah
d.
Ember tempat kain kotor 1 buah
e.
Sabun bayi
f.
Sampo bayi
g.
Washlap 3 buah
h.
Kain besar 1 buah
i.
Handuk 2 buah
j.
Cotton bud
k.
Sisir
l.
Gunting kuku
m.
Air hangat dalam tempatnya
n.
Pakaian bayi (popok bayi, baju bayi,
sarung tangan, bedong bayi)
o.
Kapas dalam tempatnya/ kom
p.
Celemek
q.
Handscond
2.
Persiapan Pasien/ bayi
a.
Pastikan bayi dalam keadaan sehat
b.
Pastikan bayi dalam keadaaan tidak
tidur
3.
Prosedur
a.
Penolong
mencuci tnagan dan memakai celemek.
b.
Bak
tempat mandi diisi dengan air suam-suam kuku sebanyak lebih kurang ½ - 2/3 bak
mandi.
c.
Bayi
diletakan di atas meja periksa yang telah diberi alas kain besar. Kemudian pakaian
bayi dibuka kecuali popok, bayi dibungkus dalam handu dengan hanya memaparkan
kepala.
d.
Mata
dicuci terlebih dahulu dengan kapas yang telah direndam dengan air yang sudah
matang, pegang dengan lembut pada alis mata dan usap dengan gerakan lembut dari
bagian luar ke dalam.
e.
Hidung.
Jika lobangnya jelas dan bersih tidak perlu dibersihkan. Jika perlu dibersihkan
gunakan sepotong kapas kecil digulung sampai ketebalan yang cukup untuk
diinsersikan ke dalam lobang hidung (cotton bud), di pertahankan cukup lama
agar dapat menarik kotoran.
f.
Telinga
bagian dalam harus dibiarkan saja, tapi telinga bagian luar harus dicuci dengan
kapas basah. Mengeringkan telinga merupakan hal yang penting terutama lipatan
di belakang telinga.
g.
Muka
dibasuh dengan menggunakan kain basah atau washlap yang lembut. Umumnya tidak
menggunakan sabun. Muka harus dikeringkan dengan baik, dengan menggunakan
handuk yang lembut
h.
Rambut
dan kulit kepala. Rambut diusap dengan sampo sampai merata. Sampo yang jenisnya
ringan dan tidak menimbulkan pedih di mata.
i.
Bayi
tetap dibungkus, digendong dengan tangan kiri petugas (atau juga boleh tangan
kanan petugas) sementara tangan satu lagi membasuh dan membilas kepala.
j.
Setelah
selesai membersihkan kepala, buka popk bayi, jika BAB bersihakan dengan
washlap/ kain lembut yang telah diberi baby oil/ dibasahi lalu dibersihkan.
k.
Dengan
washlap yang satunya lagi, diusapkan ke sabun bayi, kemudian digosokkan ketubuh
bayi seluruhnya.
l.
Washlap
yang terkena sabun diletakan ditepi bak, bayi diangkat dan dimasukan ke dalam bak
sambil menjepit handuk kotor dan handuk tersbut dimasukan ke dalam ember tempat
kain kotor. Megangkat bayi dengan posisi tangan kiri petugas (ibu jari dengan 4
jari lainnya) membentuk lenggkung yang menahan leher bayi. Tanagn kanan dengan
posisi jari telunjuk di antara kedua kaki bayi. Ibu jari dan jari lainnya
memegang kaki bayi.
m.
Setelah
ada dalam bak mandi, pegangan bayi diubah dengan tangan kanan petugas
membersihkan seluruh tubuh bayi.
n.
Bagian
punggung bayi juga dibersihkan dengan dimiringkan kekanan dan ke kiri sampai
bersih. Dapat pula membersihkan punggung bayi dengan ditengkurapkan, dada bayi
berada pada lengan petugas, dan bagian muka ditengadahkan agar tidak terkena
air.
o.
Setelah
selesai dan bayi sudah bersih lalu diangkat denga posisi pegangan seperti point
“L” kemudian letakan di atas handuk yang kedua.
p.
Bayi
dikeringkan dengan handuk dari ujung rambut sapmai ujung kaki
q.
Pada
bayi perempuan, labia mayora dan minora dibersihkan dengan kapas yang basah.
Pada bayi laki-laki juga dibersihkan pada lipatan skortum.
r.
Pakaian
bayi sudah disiapkan paling bawah kain pembungkus (bedong bayi) di lipat hampir
sepertiga, di atasnya diletakan popok, di atas popok di siapkan baju kemudian
kaos kaki dan sarung tangan.
s.
Bayi
diangkat dan handuk di letakan dalam temapt kain kotor
t.
Setelah
itu bayi di pakaikan bajunya dan popok. Kenakan popok dengan pas dan tidak
terlalu ketat, yakinkan ujung atas popok berada di bawah tali pusat.
Kemudian rambut bayi disisir.
u.
Dilihat
jari bayi, jika kukunya panjang dipotong
v.
Bayi
dipakaikan bedong
w.
Alat-alat
dibereskan