1.
Pengertian
Obstipasi yaitu
sulit BUANG AIR BESAR (BAB)
a.
Obstipasi
Obstipasi = adalah konstipasi hebat yang tidak terobati.
Obstipasi = adalah konstipasi hebat yang tidak terobati.
Obstipasi berasal dari bahasa Latin :
- Ob berarti in the way = perjalanan
- Stipare berarti to compress = menekan
Secara istilah obstipasi adalah bentuk konstipasi parah
dimana biasanya disebabkan oleh terhalangnya pergerakan feses dalam usus
(adanya obstruksi usus)
b.
Konstipasi
Konstipasi adalah kelainan pada sistem pencernaan di mana seorang manusia mengalami pengerasan feses yang sulit untuk dibuang, yang dapat menyebabkan kesakitan hebat pada penderitanya. Konstipasi dapat disebabkan oleh pola makan, hormon, akibat samping obat-obatan, dan juga karena kelainan anatomis. Pengobatan konstipasi dapat dilakukan dengan pengubahan pola makan, obat pencahar (laxatif), terapi serat, dan pembedahan, walaupun pilihan terakhir jarang dilakukan.
Konstipasi adalah keluhan pencernaan yang paling umum. Gejala akan berbeda antara seseorang dengan seseorang yang lain, karena bentuk usus besar setiap orang berbeda-beda. Munculnya rasa mulas bukan suatu tanda, begitu pula mulas yang tak tentu juga tidak menuju ke suatu gejala. Konstipasi sering terjadi pada anak-anak dan orang tua, dan lebih banyak terjadi pada wanita dibandingkan dengan pria.
Konstipasi adalah kelainan pada sistem pencernaan di mana seorang manusia mengalami pengerasan feses yang sulit untuk dibuang, yang dapat menyebabkan kesakitan hebat pada penderitanya. Konstipasi dapat disebabkan oleh pola makan, hormon, akibat samping obat-obatan, dan juga karena kelainan anatomis. Pengobatan konstipasi dapat dilakukan dengan pengubahan pola makan, obat pencahar (laxatif), terapi serat, dan pembedahan, walaupun pilihan terakhir jarang dilakukan.
Konstipasi adalah keluhan pencernaan yang paling umum. Gejala akan berbeda antara seseorang dengan seseorang yang lain, karena bentuk usus besar setiap orang berbeda-beda. Munculnya rasa mulas bukan suatu tanda, begitu pula mulas yang tak tentu juga tidak menuju ke suatu gejala. Konstipasi sering terjadi pada anak-anak dan orang tua, dan lebih banyak terjadi pada wanita dibandingkan dengan pria.
Gejala antara obstipasi dan
konstipasi sangat mirip dimana terdapat kesukaran mengeluarkan feses
(defekasi). Namun obstipasi dibedakan dari konstipasi berdasarkan penyebabnya
ialah dimana konstipasi disebabkan selain dari obstruksi intestinal sedangkan
obstipasi karena adanya obstruksi intestinal.
2.
Gejala
·
Gejala
obstipasi berupa pengeluaran feses yang keras dalam jangka waktu tiap 3-5 hari,
·
kadang disertai adanya perasaan perut penuh
akibat adanya feses atau gas dalam perut.
·
Tinja yang dikeluarkan terlihat keras
·
Kering dan berbentuk bulatan kecil
·
Ada darah pada tinja
·
Bayi rewel dan mengerang kesakitan
·
Penurunan nafsu makan pada bayi
3.
Penyebab
a.
Obstipasi
akibat obstruksi dari intralumen usus
meliputi akibat adanya kanker dalam dinding usus.
b.
Obstipasi
akibat obstruksi dari ekstralumen usus, biasanya akibat penekanan usus oleh
massa intraabdomen misalnya adanya tumor dalam abdomen yang menekan rectum.
c.
Ada kelainan dalam sistem metabolisme
tubuh yang disebabkan oleh :
o Kelainan
pada persarafan segmen usus yaitu hiscprung
o Gangguan
persarafan usus besar paling bawah
o Gangguan
perkembangan neurologis
o Kelainan
sistem endokrin
JENIS
OBSTIPASI
Obstipasi ada dua macam :
• Obstipasi
obstruksi total
Memiliki ciri
tidak keluarnya feses atau flatus dan pada pemeriksaan colok dubur didapatkan
rectum yang kosong, kecuali jika obstruksi terdapat pada rectum.
• Obstipasi
obstruksi parsial.
Memiliki ciri
pasien tidak dapat buang air besar selama beberapa hari tetapi kemudian dapat
mengeluarkan feses disertai gas. Keadaan obstruksi parsial kurang darurat
daripada obstruksi totalis.
Obstipasi didiagnosa melalui
cara:
1. Anamnesis
·
Riwayat
penyakit difokuskan pada gagal untuk mengeluarkan baik feses maupun gas. Perlu
untuk menentukan apakah termasuk obstruksi total atau partial.
·
Anamnesis
ditujukan untuk menggali lebih dalam akan riwayat penyakit terdahulu yang
mungkin dapat menstimulasi terjadinya obstipasi.
·
Dicari
juga apakah ada kelainan usus sebelumnya, nyeri pada perut, dan masalah
sistemik lain yang penting, sebagai contoh riwayat adanya penurunan berat badan
yang kronis dan feses yang bercampur darah kemungkinan akibat obstruksi
neoplasma.
2. Pemeriksaan
Fisik
a)
Pemeriksaan
abdomen standar seperti inspeksi, auskultasi, perkusi, dan palpasi untuk melihat apakah ada massa
abdomen, nyeri abdomen, dan adanya
distensi kolon.
b) Obstruksi usus pada fase lanjut
tidak terdengar bising usus.
c) Pemeriksaan region femoral dan
inguinal untuk melihat apakah ada hernia atau tidak. Obstruksi kolon bisa
terjadi akibat hernia inguinal kolon sigmoid
d) Pemeriksaan rectal tussae (colok
dubur) untuk mengidentifikasi kelainan rectum yang mungkin menyebabkan
obstruksi dan memberikan gambaran tentang isi rectum obstruksi total.
3. Pemeriksaan penunjang
· Pencitraan dengan CT scan, USG, X
rays dengan atau tanpa bahan kontras. Pencitraan untuk melihat apakah ada
dilatasi kolon. Dilatasi kolon tanpa udara menandakan obstruksi total dan
dilatasi kolon dengan terdapat udara menandakan partial obstruksi parsial.
Pencitraan ini dapat digunakan untuk menentukan letak obstruksi dan penyebab
obstruksi.
· Laboratorium seperti pemeriksaan
elektrolit darah (mengetahui dehidrasi dan ketidakseimbangan elektrolit),
hematokrit (apakah ada anemia yang dihubungkan dengan perdarahan usus missal
akibat neoplasma), hitung leukosit (mengetahui infeksi usus).
· Endoskopi untuk melihat bagian dalam
kolon dan mennetukan sebab obstipasi.
Penanganan obstipasi :
1. Perawatan medis
Meliputi resusitasi untuk mengoreksi
cairan dan elektrolit tubuh, nasograstis decompression pada obstruksi parah
untuk mencegah muntah dan aspirasi, dan pengobatan lain untuk mencegah semakin
parahnya sakit.
2. Operasi
Untuk mengatasi obstruksi sesuai
dengan penyebab obstruksi, dan untuk mencegah perforasi usus akibat tekanan
tinggi. Obstipasi obstruksi total bersifat sangat urgent untuk dilakukan
tindakan segera dimana jika terlambat dilakukan dapat mengakiabtkan perforasi
usus karena peningkatan tekanan feses yang besar.
3. Diet
pada obstruksi total dianjuran tidak
makan apa-apa, pada obstruksi parsial dapa diberikan makanan cair dan obat-obat
oral.