Rabu, 18 Juli 2012

Stimulasi Tumbuh Kembang Balita



    Stimulasi tumbuh kembang anak dapat dilakukan dengan cara memberikan permainan atau bermain, mengingat dengan bermain anak akan belajar dari kehidupan.Ketika masa anak sudah memasuki masa bermain atau istilah lain ”masa Toddler”, maka anak akan selalu membutuhkan kesenangan pada dirinya disitulah anak membutuhkan suatu permainan. Maka tidak terlalu heran masa kanak-kanak identik dengan masa bermain, karena perkembangan anak mulai akan diasah sesuai dengan kebutuhannya disaat tumbuh kembang. Akan tetapi banyak orang tua yang menganggap masa bermain pada anak tidaklah mendapat suatu perhatian khusus sehingga banyak sekali orang tua yang membiarkan anak tanpa memberikan pendidikan terhadap permainan yang dimiliki anak.
Aktivitas bermain merupakan salah satu stimulus bagi perkembangan anak secara optimal. Sekarang ini, banyak dijual bermacam-macam alat permainan. Apabila orangtua tidak selektif dan kurang memahami fungsinya, alat permainan yang dibelinya tidak berfungsi secara efektif. Jenis permainan tertentu hanya cocok untuk anak dengan usia tertentu. Permainan harus dapat menstimulasi perkembangan kreativitas anak serta perkembangan mental dan emosional, sehingga orangtua harus mengarahkan agar sesuai dengan proses kematangan perkembangananak tersebut.
 Stimulasi adalah perangsangan yang datangnya dari lingkungan diluar individu anak. (soetjiningsih, 1995 : 105). Anak yang lebih banyak dapat stimulasi cenderung lebih cepat berkembang. Stimulasi juga berfungsi sebagai penguat (reinforcement). Memberikan stimulasi secara terus menerus dan berulang pada setiap aspek perkembangan anak berarti telah memberikan kesempatan pada anak untuk tumbuh kembang secara optimal.Menurut Moersintowarti (2002), stimulasi merupakan perangsangan dan latihan-latihan terhadap kepandaian anak yang datangnya dari lingkungan di luar anak. Stimulasi ini bisa dilakukan oleh orangtua, anggota keluarga, atau orang dewasa lain di sekitar anak. (Nursalam, 2008 : 74) Jadi, Stimulasi merupakan bagian dari kebutuhan dasar anak yaitu asah. Dengan mengasah kemampuan anak secara terus menerus, kemampuan anak akan semakin meningkat.Pemberian stimulus dapat dilakukan dengan latihan dan bermain. Anak yang memperoleh stimulus yang terarah akan lebih cepat berkembang dibandingkan anak yang kurang memperoleh stimulus.Aktivitas bermain merupakan suatu kegiatan yang menyenangkan bagi anak, meskipun hal tersebut tidak menghasilkan komoditas tertentu misalnya keuntungan finansial. Anak bebas mengekspresikan perasaan takut, cemas, gembira, atau perasaan lainnya, sehingga dengan memberikan kebebasan bermain orangtua mengetahui suasana hati anaknya.Dengan aktivitas bermain, anak juga akan memperoleh stimulasi mental yang merupakan cikal bakal dari proses belajar pada anak untuk pengembangan, kecerdasan, keterampilan, kemandirian, kreativitas, agama, kepribadian, moral dan etika dsb.Pemberian stimulasi akan lebih efektif apabila memperhatikan kebutuhan-kebutuhan anak sesuai dengan tahap perkembangannya.
Fungsi bermain pada anak :
·         Membantu perkembangan sensorik dan motorik
·         Membantu perkembangan kognitif
·         Meningkatkan kemampuan sosialisasi anak
·         Meningkatkan kreativitas
·         Meningkatkan kesadaran diri
·         Mempunyai nilai terapeutik
·         Mempunyai nilai moral pada anak
Pada awal perkembangan kognitif, anak berada dalam tahap sensorik motorik. Pada tahap ini keadaan kognitif anak akan memperlihatkan aktifitas-aktifitas motoriknya, yang merupakan hasil dari stimulasi sensorik. Misalnya pemberian stimulasi visual pada ranjang bayi akan meningkatkan perhatian anak terhadap lingkungannya, bayi akan gembira dengan tertawa-tertawa dan menggerak gerakkan tubuhnya. Tetapi bila stimulus tersebut terlalu banyak, reaksi dapat sebaliknya yaitu perhatian anak berkurang dan anak akan menangis.
Selain stimulasi sensorik untuk merangsang aktivitas ototnya, juga diperlukan stimulasi afektif dan selanjutnya stimulasi yang mempunyai aspek social dan kognitif, sehingga akan terwujud perkembangan yang optimalbaik fisik, mental dan social.
Pada tahun-tahun pertama tumbuh kembang anak, anak belajar mendengarkan yang disebut juga “periode kesiapan mendengarkan”. Stimulasi verbal pada periode ini sangat penting untuk perkembangan bahasa anak pada tahun pertama kehidupannya. Karena kualitas dan kuantitas vokalisasi seorang anak dapat bertambah dengan stimulasi verbal dan anak-anak akan menirukan kata-kata yang didengarnya. Tetapi sebaliknya kalau auditif terlalu banyak, misalnya pada lingkungan yang terlalu rebut, dengan suara yang simpang siur, sianak akan kesulitan dalam membedakan stimulasi auditif yang diperlukan sehingga kelak akan berdampak pula dalam pelajaran membaca.
·         Prinsip-prinsip dalam melakukan stimulasi perkembangan :
a.       Sebagai ungkapan rasa cinta dan kasih saying, bermain dengan anak sambil menikmati kebahagiaan bersama anak.
b.      Bertahap dan berkelanjutan serta mencakup 4 bidang kemampuan perkembangan
c.       Dimulai dari tahapan perkembangan yang telah dicapai anak
d.      Dilakukan dengan wajar, tanpa paksaan, hukuman atau bentakan bila anak tidak mau
e.       Anak selalu diberi pujian atas keberhasilannya
f.       Alat bantu stimulasi bila diperlukan dicari yang sederhana dan mudah didapat, misalnya mainan yang dibuat sendiri dari bahan bekas, alat-alat di  sekitar rumah atau benda-benda yang terdapat di alam bebas
g.      Suasana dibuat segar, menyenangkan dan bervariasi agar tidak membosankan
Mulai usia 6-9 bulan stimulasi kemampuan kecerdasan dilakukan bersama-sama dengan stimulasi kemampuan gerak halus.
·         Teknik Stimulasi
a.       Stimulasi Visual
Stimulasi visual merupakan stimulasi awal yang penting pada tahap permulaan perkembangan anak. Anak akan meningkatkan perhatiannya pada lingkungan sekitarnya melalui penglihatan. Oleh karena itu, orangtua disarankan untuk memberikan mainan warna-warni pada usia anak 3 bulan pertama.
b.      Stimulasi Pendengaran (stimulasi auditif)
Stimulasi pendengaran adalah sangat penting untuk perkembangan bahasanya (verbal), terutama pada tahun pertama kehidupannya
c.       Stimulus taktil
Merupakan stimulasi dengan memberikan sentuhan yang mencukupi pada anak berarti memberikan perhatian dan kasih sayang yang diperlukan oleh anak. Stimulus semacam ini akan menimbulkan rasa aman dan percaya diri pada anak sehingga anak akan lebih responsif dan berkembang
d.      Stimulasi kinetik
Merupakan stimulasi yang akan membantu anak untuk mengenal lingkungan yang berbeda
e.       Stimulasi sosial dan bahasa
Stimulasi ini akan membantu anak dalam bergaul dengan orang disekitarnya/berhubungan dengan orang lain. Seperti dengan cara orangtua memeluk anaknya sambil berbicara kemudian si anak memberi respon dengan tersenyum, tertawa dan bergembira dll.

·         Jenis Stimulasi Permainan Berdasarkan Kelompok Usia
1)      Usia 0-1 tahun
Pada usia ini perkembangan anak mulai dapat dilatih dengan adanya reflex : melatih kerja sama antara mata dan tangan atau mata dan telinga dalam berkoordinasi, melatih mencari objek yang ada tetapi tidak kelihatan, serta melatih mengenal asal suara, kepekaan perabaan, dan keterampilan dengan gerakan yang berulang. Fungsi bermain pada usia ini adalah untuk memperbaiki pertumbuhan dan perkembangan.
      Jenis permainan yang dianjurkan pada usia ini antara lain benda/permainan yang aman sehingga dapat dimasukkan kedalam mulut, misalnya gambar bentuk muka, boneka orang dan binatang, alat permainan yang dapat digoyang dan menimbulkan suara, alat permainan yang berupa selimut, boneka, dan lain-lain.
2)      Usia 1-2 tahun
Jenis permainan yang dapat digunakan pada dasarnya bertujuan untuk melatih anak melakukan gerakan mendorong/menarik, melatih melakukan imajinasi, melatih anak melakukan kegiatan sehari-hari. Serta memperkenalkan beberapa bunyi dan mampu membedakannya.
 Jenis permainan ini menggunakan semua alat permainan yang dapat didorong dan ditarik, misalnya alat rumah tangga, balok-balok, buku bergambar, kertas, pensil berwarna dll.
3)      Usia 2-3 tahun
Pada usia ini anak dianjurkan untuk bermain dengan tujuan menyalurkan perasaan atau emosinya anak, mengembangkan keterampilan berbahasa, melatih motorik kasar dan halus, mengembangkan kecerdasan, melatih daya imajinasi, serta melatih kemampuan membedakan permukaan dan warna benda.
      Alat permainan yang dapat digunakan antara lain peralatan menggambar, puzzle sederhana, manik-manik ukuran besar, serta berbagai benda yang mempunyai permukaan dan warna yang berbeda-beda.
4)      Usia 3-6 tahun
Pada usia ini anak sudah mulai mampu mengembangkan kreativitas dan sosialisasinya sehingga sangat diperlukan permainan yang dapat mengembangkan kemampuan menyamakan dan membedakan, kemampuan berbahasa, mengembangkan kecerdasan, menumbuhkan sportivitas, mengembangkan koordinasi motorik, mengembangkan dan mengontrol emosi, motorik kasar dan halus, memperkenalkan pengertian yang bersifat ilmu pengetahuan serta memperkenalkan suasana kompetisi dan gotong royong.
Alat permainan yang dapat digunakan pada anak usia ini misalnya benda-benda di sekitar rumah, buku gambar, majalah anak-anak, alat gambar, kertas untuk belajar melipat, gunting dan air.