Sabtu, 29 Juni 2013

Kenyataan Epidemi AIDS Di Sumbar

Padang, Laksus News--Hingga akhir tahun 2012 telah ditemukan sebanyak 122 kasus HIV dari RS dan 802 AIDS. Dengan kamulatif, HIV yang terdapat pada laki-laki ada sebanyak 52,63 persen, perempuan 33,55 persen dan 13,52 persen tidak diketahui.Sementara untuk AIDS, laki-laki sebanyak 22,07 persen dan perempuan mencapai 77,93 persen. Dari semua itu, untuk HIV positif hanya ditemukan di UTDC PMI Padang.Sek Bebas Menjadi Resiko Tertinggi Penularan HIV Kepala Dinas Kesehatan provinsi Sumbar, Rosnini Savitri menjelaskan, "Penularan HIV terjadi apabila adanya pencampuran cairan tubuh dengan orang yang mengandung HIV seperti hubungan seksual, tranfusi darah dan transplantasi organ, penggunaan jarum suntik (alat tusuk) serta melalui ibu hamil yang mengindap HIV kepada bayinya pada masa kehamilan, persalinan dan menyusui".Berdasarkan data terbaru,
penularan HIV terbanyak di Indonesia karena hubungan seksual penggunaan alat suntik dan ditularkan oleh ibu pengidap virus HIV kepada bayinya.Dapat disimpulkan, bahwa kemungkinan resiko tertinggi untuk terinveksi HIV, ulah prilaku seksual (sek bebas) yang berganti-ganti pasangan tanpa mengunakan alat pelindung (kondom) dan penyalahgunaan narkoba dengan mengunakan jarum suntik secara bergantian, jelas Rosnini.Startegi Pencegahan dan Penanggulangan HIV/AIDS di Sumbar :Untuk mencegah perkembangan HIV dan AIDS di Sumbar, harus ada langkah-langkah strategis yang di ambil. Untuk itu, pemerintah provinsi melalui Dinas Kesehatan Provinsi Sumbar sudah melakukan langkah kongkritnya sebagai bentuk komitmen dalam mencegah HIV/AIDS di Sumbar, sampai Rosnini lagi.Diantaranya, melakukan kerjasama dan pembinaan kepada seluruh eleman masyarakat, seperti  sekolah, karang taruna, warga binaan LP dan universitas, serta penyuluhan tentang HIV kepada generasi muda.Mengurangi dampak buruk pada pengguna Napza suntik di puskesmas dan RSUP.M.Djamil Padang, penataan IMS (pengobatan dengan pendekatan sindrom dan etiologi, pelatihan pendekatan sindrom pada bidan koordinator), skrining darah donor di UTDC PMI Padang, Bukittinggi, Solok, Pariaman. 
Meningkatan penggunaan kondom pada prilaku seksual bebas, karena para prilaku seksual sangat rawan untuk tertular dan menularkan virus ini. Selanjutnya, melakukan tindakan pencegahan penularan dari ibu HIV kepada anaknya (PMTCT dan pemberian makanan bayi).Sedangkan untuk penanggulangan HIV/AIDS tersebut, Dinas Kesehatan Prov.Sumbar memberikan layanan konseling di klinik VCT, seperti RS.Ahmad Muchtar Bukitinggi, RSUP.M.Djamil Padang, RS.Yos Sudarso, Lentera Minang Kabau, PKBI Cemara dan puskesmas Payolansek.
Memberikan pelatihan konselor di 19 kab/kota, serta layanan konseling. Bahkan kegiatan tersebut sudah di mulai sejak tahun 2008 lalu melalui dana APBD Prov.Sumbar.Selanjutnya, memberikan layanan CST di Rumah sakit, pengadaan ARV untuk buffet stock (dana APBD tahun 2009-2010) diadakannya reagen untuk pemeriksaan HIV dari tahun 2008-2010 Melakukan follow-up kasus VDRL dan TPHA positif serta pembinaan pada puskesmas seberang Padang dan Andam Dewi. (Dani/LN-01)