Rumah sakit dan Puskesmas yang ingin mengembangkan sistem informasi manajemen secara online sebenarnya tidak perlu mengeluarkan biaya mahal bahkan untuk aplikasi SIM-RS ataupn SIMPUS onlinee semuanya tersedia gratis , tinggal Rumah sakit atau Puskesmas menyediakan perangkat dan SDM untuk operasional. anggapan yang salah bahwa setiap yang mahal itu pasti lebih baik karena dalam aplikasi sistem informasi bukan diukur dari seberapa canggihnya aplikasi itu dibuat tapi tergantung pada seberapa besar manfaat sistem itu bagi pengguna, pengoperasian yang mudah dan familiar dengan user serta jaminan aplikasi yang update sesuai kebutuhan yang terus berubah.
Banyak institusi kesehatan yang telah mengeluarkan anggaran sampai milyaran rupiah hanya untuk membeli sebuah aplikasi sim-rs ataupun simpus online yang ternyata tidak dapat dimanfaatkan secara optimal.memang dalam penerapan harga suatu sistem aplikasi tidak ada suatu standar baku harga tapi setidaknya sebelum mengadakan suatu sistem aplikasi harus dilakukan dulu perbandingan, reputasi pengembang, jaminan pemeliharaan dengan pengembang untuk membuat aplikasi yang dibeli mahal tersebut harus tetap eksis dan update.Dari penelitian penulis ada rumah sakit yang mengadakan SIM-RS dengan fitur yang sama tapi dengan perbedaan harga sangat menyolok yang tidak bisa dipungkiri telah membuka celah pemborosan dan penyelewengan keuangan negara. banyak juga rumah sakit, puskesmas dan instansi yang mengeluarkan uang milyaran rupiah untuk menyewa bukan membeli aplikasi karena membeli berarti si pembeli bisa memiliki termasuk hak untuk memiliki script kode program dan melakukan upgrade dan pengembangan sendiri tidak terus menerus tergantung pada vendor.
Dari pengalaman penulis yang kebetulan membuat tesis tentang hal ini membuat suatu aplikasi sim-rs ataupun simpus tidaklah sulit.. cukup dengan hanya menyewa atau membayar seorang programer komputer yang memahami bahasa pemrograman seperti php-mysql sudah cukup karena saat ini semua script code untuk beberapa aplikasi canggihpun dengan mudah bisa didapatkan di dunia maya termasuk pada group media sosial pencinta IT. banyak kita dengar kasus pengembangan sistem informasi ini yang berurusan dengan hukum karena ketidaktahuan atau mungkin kesengajaan, dunia IT memang menjanjikan tapi kalau tidak hati2 bisa juga menyengsarakan, bagaimana bisa terhindar dari trik2 vendor nanti akan kita bahas pada tulisan berikutnya......
Banyak institusi kesehatan yang telah mengeluarkan anggaran sampai milyaran rupiah hanya untuk membeli sebuah aplikasi sim-rs ataupun simpus online yang ternyata tidak dapat dimanfaatkan secara optimal.memang dalam penerapan harga suatu sistem aplikasi tidak ada suatu standar baku harga tapi setidaknya sebelum mengadakan suatu sistem aplikasi harus dilakukan dulu perbandingan, reputasi pengembang, jaminan pemeliharaan dengan pengembang untuk membuat aplikasi yang dibeli mahal tersebut harus tetap eksis dan update.Dari penelitian penulis ada rumah sakit yang mengadakan SIM-RS dengan fitur yang sama tapi dengan perbedaan harga sangat menyolok yang tidak bisa dipungkiri telah membuka celah pemborosan dan penyelewengan keuangan negara. banyak juga rumah sakit, puskesmas dan instansi yang mengeluarkan uang milyaran rupiah untuk menyewa bukan membeli aplikasi karena membeli berarti si pembeli bisa memiliki termasuk hak untuk memiliki script kode program dan melakukan upgrade dan pengembangan sendiri tidak terus menerus tergantung pada vendor.
Dari pengalaman penulis yang kebetulan membuat tesis tentang hal ini membuat suatu aplikasi sim-rs ataupun simpus tidaklah sulit.. cukup dengan hanya menyewa atau membayar seorang programer komputer yang memahami bahasa pemrograman seperti php-mysql sudah cukup karena saat ini semua script code untuk beberapa aplikasi canggihpun dengan mudah bisa didapatkan di dunia maya termasuk pada group media sosial pencinta IT. banyak kita dengar kasus pengembangan sistem informasi ini yang berurusan dengan hukum karena ketidaktahuan atau mungkin kesengajaan, dunia IT memang menjanjikan tapi kalau tidak hati2 bisa juga menyengsarakan, bagaimana bisa terhindar dari trik2 vendor nanti akan kita bahas pada tulisan berikutnya......
SIMRS GENERIK GRATIS
Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan telah memiliki SIMRS Generik Opensource (SIMRS GOS) yang dapat dimiliki dan digunakan secara gratis oleh seluruh RS Di Indonesia yang belum atau menginginkannya.SIMRS (Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit) dapat didefiniskan sebagai suatu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan yang berbeda dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan informasi bagi manajemen dalam berbagai level di rumah sakit.
SIMRS ini disebut GENERIK, karena SIMRS ini masih memuat modul-modul umum (standar) yang minimal dibutuhkan di rumah sakit dan harus disesuaikan dahulu untuk bisa digunakan di rumah sakit.SIMRS ini disebut opensource, karena source code (kode program) dari aplikasi ini dapat dilihat/dibuka, dipelajari untuk kemudian dilakukan pengembangan/penyesuaian oleh rumah sakit secara mandiri (SDM sendiri) maupun dengan konsultan/praktisi IT lainnya .Dengan adanya SIMRS GOS Ini diharapkan rumah sakit dapat melakukan proses pencatatan kegiatan pelayanannya secara elektronik dan pada akhirnya dapat melakukan kewajiban pelaporan data dan informasi ke Kementerian Kesehatan dengan cepat dan mudah.
Beberapa persyaratan untuk memiliki SIMRS GOS ini adalah RUmah Sakit harus mempunyai infrastruktur IT (Jaringan, Komputer dan Server) yang baik serta memiliki minimal 1 orang SDM IT yang akan dilatihkan untuk memastikan system tersebut dapat berjalan dengan baik.Setelah itu pihak Rumah Sakit harus mengirimkan permohonan yang dilanjutkan dengan kunjungan Tim Pusat untuk melihat kesiapan Infrastruktur di RS, Rekomendasi Tim kepada Pimpinan di Pusat maupun RS dan apabila rekomendasinya memang Rumah Sakit sudah siap maka akan dilakukan proses Instalasi dan sosialisasi yang kemudian dilanjutkan dengan pendampingan
Untuk lebih lengkapnya silahkan klik disini
SIKDA GENERIK GRATIS
SIKDA Generik merupakan Sistem Informasi Kesehatan Daerah yang dirancang untuk dapat
memenuhi berbagai persyaratan minimum yang dibutuhkan dalam kegiatan pengelolaan
informasi kesehatan daerah, mulai dari proses pengumpulan, pencatatan, pengolahan,
sampai dengan distribusi Informasi Kesehatan.
SIKDA Generik ini dirancang untuk menjadi standar bagi Pemerintah Daerah dalam
pengelolaan informasi kesehatan di daerah, meliputi pelaksana kesehatan yang ada
didalamnya yaitu Puskesmas, Dinas Kesehatan Kab/Kota dan Dinas Kesehatan Propinsi.
Sehingga SIKDA Generik terbagi menjadi beberapa sub system sebagai berikut :
1. Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS)
2. Sistem Informasi Manajemen Dinas Kesehatan (SIM DINKES)
1.1 SIM Puskesmas
Aplikasi SIM Puskesmas digunakan di puskesmas dalam kegiatan pencatatan berbagai
kegiatan pelayanan, baik itu kegiatan dalam gedung maupun kegiatan luar gedung, dan
dapat dilakukan koneksi database secara online melalui jaringan internet ke Server SIKDA
Generik di DINKES, maupun ke database lokal yang ada di puskesmas.
Kegiatan puskesmas yang mampu ditangani oleh SIM Puskesmas ini adalah :
1. Pengelolaan Informasi Riwayat Medis Pasien per Individu
2. Pengelolaan Informasi Kunjungan Pasien ke Puskesmas
3. Pengelolaan Informasi Kegiatan Pelayanan Kesehatan Dalam Gedung, meliputi :
- Pelayanan Rawat Jalan (Poliklinik Umum, Gigi, KIA, Imunisasi, dll)
- Pelayanan UGD
- Pelayanan Rawat Inap
4. Pengelolaan Informasi Pemakaian dan Permintaan Obat/Farmasi
5. Pengelolaan Informasi Tenaga Kesehatan Puskesmas
6. Pengelolaan Informasi Sarana dan Peralatan (Inventaris) Puskesmas
7. Pengelolaan Informasi Kegiatan Luar Gedung yang meliputi :
- Kegiatan Pustu, Pusling, Posyandu , Polindes, Poskesdes, Poskestren.
- Pengelolaan Informasi Pembiayaan Kesehatan dan Keuangan Puskesmas
- Pengelolaan Informasi Perbaikan Gizi Masyarakat
- Pengelolaan Informasi Surveilance
- Pengelolaan Informasi Promosi/Penyuluhan Kesehatan
- Pengelolaan Informasi Kesehatan Lingkungan
Berdasarkan ruang lingkup tersebut diatas, maka SIKDA Generik dirancang untuk dapat
menangani berbagai kegiatan tersebut. Untuk itu Maka SIKDA Generik didisain menjadi
beberapa modul yaitu :
1. Modul Pendaftaran
2. Modul Pelayanan
3. Modul Apotik
4. Modul Laboratorium
5. Modul Radiologi
6. Modul Rawat Inap
7. Modul Kasir
8. Modul Kegiatan Luar Gedung
9. Modul Laporan
Untuk melihat versi DEMO Klik Disini
Atau barangkali ada yang berminat mengembangkan sendiri , bisa hubungi kami
Contact Person 081374722202 atau email ke dr.joni2011@gmail.com
Atau barangkali ada yang berminat mengembangkan sendiri , bisa hubungi kami
Contact Person 081374722202 atau email ke dr.joni2011@gmail.com